Giring Sebut Naturalisasi Sungai yang Digemborkan Anies Cuma Konsep Belaka 'Padahal Anggaran DKI Sangat Cukup'

- 21 Februari 2021, 21:25 WIB
Giring Ganesha
Giring Ganesha /Instagram, @giring

INDOTRENDS.ID - Sejumlah wilayah di DKI Jakarta pada Sabtu 20 Februari 2021 diterjang oleh bencana banjir.

Gubernur Jakarta Anies Baswedan pun lantas bergerak untuk melakukan penanganan mulai dari evakuasi warga hingga melakukan penyedotan air agar surut.

Terkait penanganan banjir di Jakarta ini, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha melontarkan kritiknya.

Giring Ganesha menyatakan bahwa Gubernur Anies Baswedan dinilai tidak serius dalam penanganan banjir di Jakarta kemarin.

Baca Juga: Anies Sebut Pemprov DKI Sudah Siaga Banjir, Politisi PSI 'Konyol, Sabar Sampai Dia Minggat dari Balai Kota'

"Jangan cuma melempar kesalahan pada curah hujan dan banjir kiriman. Pada banjir kemarin, status pintu air di Bogor dan Depok normal. Artinya banjir terjadi karena Gubernur Anies tidak punya rencana dan cara yang jelas untuk mengatasinya,” kata Giring Ganesha melalui siaran pers PSI di Jakarta, Minggu 21 Februari 2021.

Anies Baswedan juga dikatakan Giring Ganesha tidak pernah serius selama menjabat sebagai Gubernur Jakarta tiga tahun ke belakang.

Hal ini dia contohkan dengan dirubahnya kebijakan normalisasi sungai menjadi program naturalisasi sungai.

Baca Juga: Efek Banjir Jakarta, Muncul Jasa Servis Motor Dadakan, Rp120 Ribu Perbaikan Komplit, Bongkar CVT - Ganti Oli

Giring Ganesha menyebut bahwa program yang digembar gemborkan Anies Baswedan itu hanyalah konsep di atas kertas belaka dan tidak ada aksi nyata di lapangan.

"Naturalisasi sungai yang selalu digembar-gemborkan Anies terbukti cuma konsep di atas kertas, tidak dikerjakan di lapangan, sementara normalisasi sungai dihapuskan. Akibatnya banjir kian memburuk," ujar politisi PSI itu.

Selain itu, kata mantan vokalis Nidji itu, menjelang musim hujan tidak terlihat ada upaya untuk mengeruk sungai, membersihkan saluran air, dan mengecek pompa.

"Ketika tindakan-tindakan itu tidak dilakukan, mustahil Jakarta bebas dari banjir. Padahal, anggaran DKI Jakarta lebih dari cukup untuk membiayai itu semua," tambah Giring.

Alih-alih menjatahkan untuk pencegahan banjir, Giring menyesalkan alokasi anggaran untuk hal-hal yang jauh dari kebutuhan mendesak warga.

Baca Juga: 200 RT Tergenang, Anies Baswedan Ungkap Hasil Penanganan Banjir Jakarta, 'Dalam 3 Jam Jadi 113 RT Saja'

"Anggaran Jakarta diboroskan untuk hal-hal tak perlu. Lihat saja, untuk pembayaran uang muka Formula E, mempercantik JPO, atau mengecat genting-genting rumah warga. Dari sini, Gubernur Anies terlihat tidak mampu menyusun prioritas. Kebutuhan mendesak dinomorduakan, hal-hal bersifat kosmetik justru didahulukan," pungkas Giring.

Banjir terjadi secara merata pada sejumlah lokasi di Jakarta pada Sabtu, (20/2) dengan ketinggian air yang bervariasi dari 30 cm hingga 2 meter sehingga sekitar 1.300 warga harus dievakuasi ke tempat pengungsian.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan saat ini masih ada 17 Rukun Warga (RW) yang tergenang banjir akibat hujan lebat yang melanda Ibu Kota.

Baca Juga: 57 RT di Jakarta Dikepung Banjir Hari Ini, Tina Toon Koordinasi dan Monitor Pompa Air Agar Beroperasi

"Ada 17 RW yang masih tergenang dari kemarin sebanyak 113 RW. Jadi Alhamdulillah proses penyurutan terjadi dengan baik," kata Anies saat mengunjungi Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Minggu.

Menurut Anies, saat ini permukaan Sungai Ciliwung, Krukut, Sunter dan Pesanggrahan telah berada pada posisi normal.

"Bisa dilihat sendiri di Pintu Manggarai, sejak tadi pagi kiriman air dari luar Jakarta dari kawasan tengah dan hulu sudah berkurang," ujarnya dilaporkan Antara.***(Pikiran Rakyat/Abdul Muhaemin)

Editor: Lilis Maryati

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x