LENGSER dari Jabatan Presiden 23 Tahun Lalu, Ucapan Presiden Soeharto Soal Kondisi Indonesia Saat Ini, Akurat?

- 25 Mei 2021, 09:22 WIB
Soeharto pernah ramal rakyat Indonesia sulit mendapat kerja mulai tahun 2020.
Soeharto pernah ramal rakyat Indonesia sulit mendapat kerja mulai tahun 2020. /PR

INDOTRENDS.ID - Kembali viral video ucapan Presiden Soeharto 23 tahun lalu soal kondisi Indonesia saat ini.

Salah satunya, kemungkinan masyarakat Indonesia sulit mendapatkan pekerjaan.

Simak bunyi kalimat Presiden Soeharto 23 tahun lalu, selengkapnya.

Pada 21 Mei 1998, Soeharto lengser dari masa jabatannya sebagai Presiden Indonesia kedua setelah 32 tahun menjabat.

Soeharto mengundurkan diri setelah sejumlah unjuk rasa, kerusuhan, tekanan politik dan militer, serta pendudukan gedung DPR/MPR RI.

Dalam peringatan 23 tahun lengsernya Soeharto, sejumlah warganet membagikan pidato lama Soeharto terkait kondisi generasi masa depan bangsa Indonesia.

Adapun video pidato Soeharto tersebut dibagikan oleh seorang penulis, Agus Noor dalam akun Twitter @agus_noor, yang diketahui merupakan unggahan ulang video dari kanal YouTube HM Soeharto.
 
Ramalan tersebut disampaikan Soeharto dalam sebuah acara diskusi bertajuk "Temu Wicara Presiden Soeharto saat Pencanangan Gerakan Nasional Pelestarian Pengamalan Nilai Kepahlawanan" dan berlokasi di Surabaya pada tahun 1995.

Dalam acara tersebut, Soeharto meramal kondisi pemuda bangsa di masa depan, yakni tahun 2020, yang bersinggungan dengan globalisasi dan pasar bebas tahun 2020.

“Dalam menghadapi globalisasi, yang akan sekarang kita akan melakukan liberalisasi perdagangan bebas untuk negara-negara berkembang tahun 2020 nanti,” ujar Soeharto, sebagaimana dikutip IndoTrends.ID dari PR Bekasi dalam artikel berjudul 23 Tahun Lengser, Soeharto Ternyata Pernah Ramal Rakyat Indonesia Sulit Dapat Kerja Mulai Tahun 2020 pada Minggu, 23 Mei 2021.

Soeharto menyuarakan kekhawatirannya soal pasar Indonesia yang akan dibanjiri produk-produk asing karena globalisasi dan pasar bebas, sehingga usaha-usaha lokal tutup karena sepi pembeli mengakibatkan sulitnya menciptakan lapangan pekerjaan.

"Kalau para pemuda kesengsem dengan produk murah dan baik, tapi hasil dari luar negeri, hancur daripada bangsanya. Kenapa? Karena produknya (dalam negeri) tidak ada yang membeli. Pabriknya tutup, lantas tidak bisa bekerja, tidak bisa makan. Inilah yang harusnya kita persiapkan," kata Soeharto.

Untuk informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan angka bahwa Jumlah pengangguran di Indonesia tahun 2020 meningkat jadi 6,88 juta pada Februari 2020. Angka ini naik 0,06 juta orang dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pada tahun lalu, angkatan kerja pada Februari 2019 sebanyak 136,18 juta orang, atau naik 2,24 juta orang dibandingkan dengan Februari 2018.

Dampak pandemi Covid-19  menjadi sangat masif pada angka pengangguran di Indonesia sebab 74,04 juta orang (56.50 persen) bekerja pada kegiatan informal yang tidak memberikan jaring pengaman sosial.

Soeharto   
Soeharto  

Sementara itu, masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan memberlakukan perdagangan bebas untuk sektor perbankan yang akan dimulai pada tahun 2020.

Dengan demikian, akan ada pertarungan ekonomi antara bank luar negeri dengan bank dalam negeri.

Adapun perdagangan bebas juga berdampak pada kemudahan tenaga kerja asing yang dapat bekerja di negara manapun, termasuk di Indonesia.

Hal ini ditandai dengan diresmikannya Undang-Undang Cipta Kerja pada 5 Oktober 2020 lalu tentang tenaga kerja asing.

Artinya, para pekerja lokal harus bersaing dengan pekerja asing dalam rangka mendapatkan sebuah pekerjaan.*** (Muhammad Azy/PR Bekasi)

Editor: Arumi Razeta

Sumber: PR Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah