INDOTRENDS.ID - Terungkap! Alasan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bergerak cepat instruksikan segera usut kesalahan oknum TNI, membuang dua sejoli ke Sungai Serayu, padahal korban tabrakan.
Yang memilukan, berdasar pemeriksaan ahli forensik, Handi, salah satu korban tabrakan, dibuang ke Sungai Serayu dalam kondisi masih bernafas.
Artinya masih ada peluang bertahan hidup dan selamat apabila segera mendapat pertolongan.
Namun Handi malah dibuang ke sungai dalam kondisi masih bernafas, diduga meninggal dunia karena paru-parunya kemasukan air dan gagal nafas.
Inilah fakta baru yang membuat kasus tabrak lari kecelakaan Nagreg Kabupaten Bandung yang menewaskan dua sejoli Handi Saputra dan Salsabila mendapat perhatian langsung dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Kasus tabrak lari kecelakaan Nagreg Kabupaten Bandung itu viral di media sosial karena dua sejoli Handi Saputra dan Salsabila meninggal mati tidak wajar setelah kecelakaan Nagreg, ini sama dengan dibunuh.
Janjinya si penabrak Nagreg itu akan di bawa ke rumah sakit, namun korban kecelakaan Nagreg itu kenyataanya dua sejoli Handi dan Salsabila dibuang ke Sungai Serayu dan keduanya ditemukan mengambang di dua tempat berbeda, di Cilacap dan di Banyumas Jawa Tengah.
Bahkan ahli forensik Dr. dr. Sumy Hastry menyatakan bila saat dibuang Handi Saputra masih hidup dan hasil autopsi Handi meninggal karena air masuk ke hidung dan mulut masuk ketenggorokan dalam.