Selain itu, Edy juga pernah menulis buku berjudul “Sri Mulyani Neolib Lho” berisi berbagai kebijakan Sri Mulyani yang dinilai merugikan masyarakat.
Pada 2015, Edy mulai membuka channel YouTube dan membuat konten.
Pada 2019, Edy memutuskan terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai caleg PKS.
Edy mendapatkan nomor urut 8 untuk daerah pemilihan Jakarta III: Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.
Sayangnya, karier politik Edy tak berjalan mulus. Edy tak lolos pileg.
Setelah pemilu, Edy diketahui sudah tidak aktif di struktur level manapun dan bukan pejabat struktur PKS.
Selain menjadi wartawan dan pernah mencoba terjun ke politik, Edy juga menjadi Sekjen GNPF Ulama sejak Juli 2019 lalu.
KONTROVERSI
Nama Edy ramai diperbincangkan saat menyinggung terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan, yakni Nusantara.