Gembar Gembor Soal Metafisika, Presiden Jokowi Disindir Profesor Asal Singapura Soal Janji 'Metaverse'

- 15 Maret 2022, 06:20 WIB
Ritual Kendi  Nusantara di IKN Penajam Paser Utara Kalimantan Timur mendapat sindiran dari profesor NTU Singapura
Ritual Kendi Nusantara di IKN Penajam Paser Utara Kalimantan Timur mendapat sindiran dari profesor NTU Singapura /Instagram/@andikahazrumy_official/

Karenanya ia menuturkan, seharusnya Jokowi tidak hanya membawa simbol dari satu etnis saja karena dikhawatirkan akan menimbulkan dampak buruk.

"Jawanisasi bagus saja kalau itu dimaksudkan untuk menghasilkan pengertian-pengertian sublim tentang kehidupan.

Tapi ini ibukota, ini proyek nasional, namanya Nusantara, tapi ngapain pakai simbol-simbol dari satu etnis saja? Itu juga bahayanya tuh," ucapnya.

Lebih lanjut, Rocky menilai bahwa membawa hal-hal mistis di IKN Nusantara salah tempat. Pasalnya, proyek tersebut erat kaitannya dengan teknologi dan APBN.

Gentong Nusantara di Titik Nol IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Gentong Nusantara di Titik Nol IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO

Selain itu, menurutnya Presiden sebagai simbol politik jangan mencampuri simbol-simbol kultural.

"Dia salah tempat. Karena mitisisme itu mestinya ada seorang petinggi adat yang kemudian datang ke situ, mengundang.

Ini bukan Presiden, Presiden itu orang yang bisa dijatuhkan setiap saat. Kalau petinggi adat kan dihormati karena wibawanya. Kalau presiden, kalau legitimasinya turun, seluruh ritual itu juga nggak ada gunanya kan," tuturnya.

Pendiri Setara Institute itu melihat, ritual yang dilakukan Jokowi justru menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan Presiden rendah.

"Sekarang Presiden Jokowi tingkat kepercayaannya rendah sekali.

Halaman:

Editor: Arumi Razeta

Sumber: Seputar Tangsel


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah