Jika Hitung Cepat Pilpres 14 Februari Menang, Ganjar Bergegas Susun Kabinet Ahli, Titipan Parpol Dicoret!

- 9 Januari 2024, 09:14 WIB
Ganjar Pranowo berjanji coret 'jatah menteri' untuk partai pengusungnya, PDI-P, jika nama yang diusung tak punya kualifikasi
Ganjar Pranowo berjanji coret 'jatah menteri' untuk partai pengusungnya, PDI-P, jika nama yang diusung tak punya kualifikasi /Foto: Antara/

INDOTRENDS.ID - Jika Hitung Cepat Pilpres 14 Februari Menang, Ganjar Bergegas Susun Kabinet Ahli, Titipan Parpol Dicoret, Khususnya Menteri Titipan Parpol yang dinilai Tak Masuk Persyaratan.

Ganjar Pranowo memilih mendorong terbentuknya Zaken Kabinet atau Kabinet ahli dibanding 'kabinet balas budi.'

Akankah Ganjar Pranowo memujudkan janji-janji manisnya membentuk kabinet profesional minim parpol? 

Melalui acara "DEMOKR(E)ASI" yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna GBK, Jakarta Pusat, Ganjar menegaskan bahwa nanti, jika ia diamanahi posisi sebagai Presiden RI, ia tak akan melanggengkan praktek politik utang budi.

Bahkan, kata Ganjar, sejak awal dirinya akan membentuk sepakatan dengan partai, agar pengusulan nama calon menteri didasari sesuai kriteria kebutuhan.

Ganjar Pranowo berjanji coret 'jatah menteri' untuk partai pengusungnya, PDI-P, jika nama yang diusung tak punya kualifikasi
Ganjar Pranowo berjanji coret 'jatah menteri' untuk partai pengusungnya, PDI-P, jika nama yang diusung tak punya kualifikasi

"Kalau kemudian kita bicara di partai gimana? Oke, partai ikut dengan kami dan kami butuh kualifikasi ini, silahkan anda cari. Kalau tidak dapet? Saya coret ya, anda cari lagi, begitu," kata Ganjar, Senin, 8 Januari 2024 malam.

Jika ada 'titipan' partai yang kemudian terpilih jadi menteri, Ganjar menjelaskan sistem KPI kabinet sebagai 'sabuk pengaman' untuk kinerja yang bersangkutan. Dengan demikian publik dapat menilai sendiri orang-orang di kabinetnya.

"Sebenarnya di depan kita bisa membuat KPI (Key Performance Indicators) kabinet, kalau KPI kabinet kita buat dan kemudian publik diminta menilai," ujar dia.

Lebih lanjut, menurut Ganjar publik akan lebih mudah mengawasi gerak-gerik menteri di zaman kemajuan teknologi informasi ini. Metode 'viral' dan 'dirujak' publik baginya bisa sangat membantu.

"Kalau seperti ini KPI mu ini buruk loh?' Terbayangkan gak kalau kontrak kerjanya di awal, suruh pimpinan partainya tanda tangan, selesai," kata dia.

Mulanya, di awal acara, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menyinggung metode pembentukan kabinet zaken bila memenangkan Pilpres 2024. Bahkan, ia mengungkap rencana sistem KPI bagi para menteri kabinetnya.

Prabowo Subianto menyampaikan pendapat, disaksikan capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta
Prabowo Subianto menyampaikan pendapat, disaksikan capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta

"Ada dua cara menentukan, yang pertama adalah zaken kabinet, kabinet ahli. Kabinet ahli ini memang mesti didorong mulai sekarang," kata Ganjar.

Meski masih ada beberapa minggu tersisa sebelum pencoblosan, Ganjar mengaku telah menyicil perumusan susunan kabinet yang akan menemaninya mengurusi Tanah Air.

"Kalau 14 Februari ditentukan sore udah ada quick count yang kemudian menang satu putaran, maka ada waktu delapan bulan, ada waktu delapan bulan untuk menyiapkan," tutur Ganjar.

"Hari ini sudah kita cicil, sudah menghitung betul secara teknokratis," ujarnya, menambahkan.

*** (Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran Rakyat)

Berita diolah dari sumber artikel pikiran-rakyat.com

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah