Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, dalam jumpa pers daring menyatakan, "TikTok juga Prabowo-Gibran, Instagram Prabowo-Gibran, Twitter walaupun kecil, banyak yang memilih Anies-Imin." Hal ini menunjukkan bahwa strategi kampanye di media sosial harus disesuaikan dengan karakteristik dan preferensi pengguna platform tersebut.
Perbedaan popularitas ini menyoroti pentingnya media sosial sebagai alat kampanye dan pengaruhnya terhadap preferensi pemilih. Dengan pertumbuhan konstan pengguna media sosial di Indonesia, kecenderungan ini kemungkinan akan berdampak signifikan pada hasil Pilpres 2024 mendatang. *** (Yudhista AP/PR Malang)
Berita diolah dari sumber artikel di PR Malang.com