Baru Terungkap, Alasan Megawati Capreskan Ganjar, Padahal yang Dipersiapkan Puan, Ahok Bongkar Jawabannya!

- 9 Februari 2024, 06:25 WIB
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bersama Megawati Soekarnoputri.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bersama Megawati Soekarnoputri. /Instagram @basukibtp/

 

INDOTRENDS.ID - Baru Terungkap, Alasan Megawati Capreskan Ganjar, Padahal yang Dipersiapkan Puan, Ahok Bongkar Jawabannya! 

Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama mengutip obrolannya dengan Megawati Soekarnoputri ketika Sang Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu dia sodori pertanyaan: Mengapa yang dicapreskan Ganjar Pranowo, bukan Puan Maharani?

Megawati menjawab, "Salah apa kalau Mbak Puan jadi presiden, saya sudah siapkan dari kecil loh untuk jadi presiden. Tapi kalau Mbak Puan nggak diterima oleh rakyat, masa saya mau menyakiti hati kader-kader saya memilih Mbak Puan jadi presiden? Tidak mungkin saya lakukan," kata Megawati seperti dikutip Ahok .

Pria 57 tahun Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan hal tersebut saat menghadiri acara secara daring bertajuk "Eropa Bersatu: Festival Tiga Jari" pada 3 Februari 2024. Video acara yang diadakan secara luring di Jerman tersebut diunggah akun X @DS_yantie beberapa waktu lalu.

Kenapa Megawati justru usung Ganjar Cawapres? Ini Kata Ahok

Sebelumnya, Ahok meyakinkan peserta acara tersebut bahwa memilih Ganjar Pranowo (dan Mahfud MD) sebagai Capres bukan pilihan yang salah. Diketahui peserta Pilpres 2024 lainnya adalah pasangan Anies-Cak Imin dan Prabowo-Gibran.

"Saya mau meyakinkan bahwa pilihan kita itu tidak salah karena saya tahu persis apa yang terjadi, karena saya tahu persis apa yang sedang dilakukan termasuk penggembosan terhadap PDI Perjuangan," ujarnya.

Ahok menyebut justru Megawatilah orang yang selalu menjaga konstitusi dan demokrasi. Harapan sang Ketua Umum PDIP adalah yang menjaga negara ini tetap ada bahkan saat ada pernyataannya yang menyebut, baik Jokowi atau Ganjar, sebagai petugas partai.

Baru Terungkap, Alasan Megawati Capreskan Ganjar, Padahal yang Dipersiapkan Puan, Ahok Bongkar Jawabannya!
Baru Terungkap, Alasan Megawati Capreskan Ganjar, Padahal yang Dipersiapkan Puan, Ahok Bongkar Jawabannya!

"Lalu ada orang yang mengatakan, ibu itu (berkata) petugas partai, perintah-perintah, saya sampaikan, kita bernegara ini, kita konsisten, menyerahkan kekuasaan tertinggi kepada partai politik, itu konstitusi negara kita menyerahkan kepada partai politik, dan partai politik bisa kita hukum saat tidak melakukan sesuatu yang berdasarkan meritokrasi," katanya.

"Dan Ibu Mega membuktikan, kenapa Ibu Mega kasih Pak Jokowi jadi gubernur dan presiden, karena meritokrasi," ujar eks Gubernur DKI Jakarta 2014-2017 tersebut.

Menurut Ahok, pada awalnya ia mengira Megawati akan mengusung Puan Maharani, putrinya sendiri, sebagai Capres 2024. Hanya, hal itu tidak terjadi, justru Ganjar yang diusung, padahal, kata Mega, Puan sudah dipersiapkan sejak lama untuk jadi calon pemimpin.

"Saya dulu berpikir, Ibu Mega akan ngotot Mbak Puan jadi presiden atau calon wakil presiden. Saya tanya sama beliau, kenapa Ibu tidak segera deklarasikan Pak Ganjar jadi presiden, (beliau menjawab) buat apa begitu cepat, nanti diserang, kan partai di dalam kongres menyerahkan hak prerogatif pada saya, partai kita ini tinggal saya tanda tangan, sudah tentukan siapa yang calon," ujarnya.

"Saya sudah sampaikan dengan tegas, calon presiden akan dari kader kita sendiri, sudah dilatih untuk memahami ideologi partai, kemudian dia ditugaskan menjadi petugas partai. Orang nggak terima, kata Ibu Mega, saya juga petugas partai, Pak Ahok petugas partai," katanya lagi.

Terkait alasan Ganjar yang diusung PDI Perjuangan, Ahok menyatakan Mega mempertimbangkan apakah calon yang diusung partainya itu disukai rakyat atau tidak. Jika tidak, kata Ahok, hal itu tidak dilakukan.

"Saya tanya, Ibu (Mega) mau Mbak Puan, bukan Pak Ganjar? Ibu mengatakan, salah apa kalau Mbak Puan jadi presiden, saya sudah siapkan dari kecil loh untuk jadi presiden. Tapi kalau Mbak Puan nggak diterima oleh rakyat, masa saya mau menyakiti hati kader-kader saya memilih Mbak Puan jadi presiden? Tidak mungkin saya lakukan, kata beliau," ujar Ahok.

"Sama seperti Jakarta, saya dekat sama Pak Anies kok, (tapi) memang nggak mungkin saya dukung Pak Anies, walaupun dari sisi primordial memenuhi, yang bisa kerja Pak Ahok, memunculkan nama Ahok nggak boleh, nah itu yang namanya meritokrasi," ujarnya.

Kata Ahok, ia rela melepaskan jabatan sebagai Komisaris Utama Pertamina demi bisa mendukung Ganjar di Pilpres 2024. Ia juga menasihati simpatisan PDI Perjuangan peserta kegiatan tersebut agar total dalam mendukung kader eks Gubernur Jawa Tengah tersebut.

"Tapi saya bilang, justru kalau Ganjar akan kalah, saya harus melepaskan jabatan saya untuk fight untuk kemenangan Ganjar. Jadi kita jangan gunakan persepsi yang salah, kalau kamu merasa Ganjar akan kalah, tidak bisa satu putaran, kamu harus keluar dong untuk all out berjuang untuk dia," ujar Ahok.

"Mereka bilang, kalau gitu, kamu makan apa, saya ditakut-takutin, ini saya gak usah sebut nama lah ya yang udah keluar dari PDI Perjuangan, (dia) telepon saya, kamu masih ingat loh, jasanya loh, napi dijadikan komut, saya bilang, saya dijadikan napi ini (oleh) siapa? Dia juga yang jadikan saya napi toh," katanya lagi.

*** (Akhmad Jauhari/Pikiran Rakyat)

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah