Ganjar Terbawah di Hitung Cepat Pilpres 2024, Tapi PDIP Tetap Parpol Tertinggi di Quick Count Parpol LSI Denny

- 16 Februari 2024, 09:17 WIB
Info Grafik perolehan suara sebagian parpol Peserta Pemilu 2024./Website PPP
Info Grafik perolehan suara sebagian parpol Peserta Pemilu 2024./Website PPP /

INDOTRENDS.ID - Ganjar Pranowo terbawah dalam perolehan suara berbagai versi hitung cepat Pilpres 2024, tapi PDIP atau PDI Perjuangan tetap tertinggi di Quick Count parpol.

Setidaknya versi quick count Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, partai besutan Megawati Soekarnoputri tetap puncaki 3 parpol terpopuler, disusul Partai Golkar dan Partai Gerindra.

Menurut peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby, PDIP mengukir sejarah hattrick atau menang tiga kali berturut-turut dalam tiga pemilu. “Jika hasil KPU sesuai dengan quick count kami, maka PDIP telah melakukan hattrick yang memenangkan tiga kali pemilu legislatif berturut-turut,” tuturnya dalam konferensi pers di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur pada Kamis, 15 Februari 2024.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi parpol dengan suara pemilih terbanyak versi quick count LSI Denny JA.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi parpol dengan suara pemilih terbanyak versi quick count LSI Denny JA.

Kata Adjie, tingkat partisipasi pemilih untuk Pileg 2024 ini hanya 71,84 persen, atau lebih rendah dibandingkan Pilpres 2024. Hal ini lantaran Pilpres dianggap lebih simpel, sementara pemilu legislatif ada banyak nama yang harus dipilih.

“Ada tiga partai yang kita sebut-sebut sebagai data premium karena dukungan suaranya di atas 10 persen. Tiga partai itu adalah PDIP dengan 16,82 persen, Partai Golkar dengan 14,93 persen, dan Partai Gerindra dengan 13,43 persen,” kata dia.

Sementara menyusul di belakang ketiganya, yakni PKB 10,56 persen; NasDem 9,45 persen; PKS 8,36 persen; Demokrat 6,98 persen; dan PAN 6,59 persen pada Pemilu 2024 ini.

Sementara itu, ada sejumlah partai politik (parpol) yang gagal lolos ke Senayan, antara lain Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Hanura, Perindo, hingga Gelora.

Parpol-parpol tersebut tidak mampu melampaui syarat ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen untuk masuk ke Senayan.

“Partai yang tidak lolos parliamentary threshold ada sembilan partai, karena setelah ditambah margin of error 1 persen tetap tidak mencapai di angka 4 persen,” ujarnya.

Sementara untuk PPP, lanjut Adjie, masuk dalam kategori abu-abu atau belum bisa disebut lolos Senayan atau tidak. Sebab, dalam quick count LSI Denny JA, partai berlambang Ka’bah tersebut hanya memperoleh suara 3,88 persen.

“Karena angka quick count PPP itu di angka 3,88 persen, jadi hanya kurang 0,2 persen menuju 4 persen. Karena quick count kita plus minus 1 persen, maka secara ilmiah kami tidak bisa firm apakah partai ini lolos atau tidak lolos. Jadi ada satu partai yang punya potensi lolos. Nanti kita menunggu hasil dari KPU,” kata Adjie.

Data sampel yang masuk dalam quick count sebesar 99,60 persen dengan margin of error kurang lebih 1 persen.

Jumlah sampel sendiri ditentukan 2.000 responden yang dipilih secara acak dan berasal dari jumlah pemilih 203.056.748 serta 820.161 Tempat Pemungutan Suara (TPS), yang tersebar secara proporsional di 38 provinsi Indonesia. Adapun margin of error quick count ini sebesar 1 persen.

Hasil Real Count KPU

Sementara itu, hasil real count KPU baru menyentuh angka 9,12 persen per Jumat, 16 Februari 2024 pukul 6.31 WIB. Persentase tersebut diperoleh dari 75.082 dari 823.236 TPS.

Senada dengan quick count LSI Denny JA, PDIP memuncaki perolehan suara Pileg 2024 dengan 2.594.113 suara atau 17,02 persen.

Disusul Golkar (13,81 persen), Gerindra (12,39 persen), PKB (10,65 persen), NasDem (8,4 persen), PKS (8,08 persen), Demokrat (7,54 persen), dan PAN (6,5 persen).

*** (Muhammad Ashari/Pikiran Rakyat)

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah