INDOTRENDS.ID - Terkuak, setelah sekian lama menjadi misteri soal perceraian putri Diana dan Pangeran Charles, bukan soal cinta segitiga.
Hampir dua puluh sembilan tahun lebih jadi teka-teki, kini penyebab cerai Pangeran Charles dan mendiang Putri Diana mulai terjawab.
Ternyata sosok Camilla Parker Bowless yang selama ini dituding jadi biang kerok perceraian, bukanlah satu-satunya faktor.
Pemicu utama retaknya Pangeran Charles dan Putri Diana ternyata kelahiran Pangeran Harry yang konon tidak dikehendaki Pangeran Charles. Kok bisa?
Sulit untuk dipercaya tetapi benar adanya bahwa Pangeran Harry bukanlah anak yang diinginkan ayahnya, Pangeran Charles, untuk dilahirkan.
Fakta seputar Pangeran Harry sebagai anak yang tak diharapkan lahir ini dibeberkan sendiri oleh mendiang Putri Diana.
Dan Putri Diana meyakini bahwa pernikahannya dengan Pangeran Charles mulai retak gegara kelahiran Pangeran Harry.
Dilansir dari laman Express, pengakuan seputar pernikahannya yang mulai kacau setelah kelahiran putra keduanya ini dibongkar Putri Diana di hadapan penulis Andrew Morton pada tahun 1991 silam.
Menurut sang Putri Wales, beberapa minggu sebelum kelahiran putra keduanya, Pangeran Charles masih jadi sosok suami yang perhatian dan penuh cinta.
Setelah dikaruniai Pangeran William pada tahun 1982 lalu, Pangeran Charles selalu menginginkan seorang putri sebagai anak keduanya.
Baca Juga: SOSOK Ukassya Muhammad Syahki, Anak Irwansyah dan Zaskia Sungkar, Langsung Terkenal Sejak Lahir
Sadar akan adanya keinginan ini, Putri Diana sampai dilaporkan nekat menyembunyikan hasil USG dari kehamilan keduanya.
Anak kedua Putri Diana dan Pangeran Charles yaitu Pangeran Harry lahir di tanggal 15 September 1984.
Kemudian dibaptis tiga bulan setelah kelahirannya di Kapel Saint George, kapel pribadi yang bertempat di dalam Kastil Windsor.
Penulis Angela Levin mengklaim bahwa di hari pembaptisan Pangeran Harry, kedua orang tuanya berusaha sebisa mungkin untuk tidak silih berinteraksi.
Putri Diana sendiri membenarkan bahwa kebahagiaannya di hari pembaptisan putra keduanya hancur gegara sikap dingin sang suami.
Kepada Andrew Morton pada tahun 1991 silam, Putri Diana mengatakan bahwa suaminya pernah berbincang dengan ibunya di hari saat Pangeran Harry dibaptis.
“Kami benar-benar kecewa. Kami pikir anak kedua akan jadi anak perempuan,” ucap Putri Diana yang menirukan ucapan suaminya.
Ucapan Pangeran Charles ini berhasil membuat mertuanya berang bukan main.
“Mummy benar-benar berang kemudian mengatakan bahwa dia seharusnya bersyukur bisa memiliki anak yang terlahir normal,” ucap Putri Diana.
Mendapatkan jawaban yang dianggapnya memojokkan, membuat hubungan antara Pangeran Charles dan mertuanya makin memburuk.
Bahkan bisa dibilang berada di taraf permusuhan.
Menurut Putri Diana, memusuhi orang yang tidak sepemikiran merupakan salah satu kebiasaan jelek yang dimiliki suaminya.
Seperti dikutip IndoTrends.Id dari PR Tasikmalaya dalam artikel Tak Diharapkan Lahir, Pangeran Harry Diyakini Pemicu Retaknya Pernikahan Putri Diana dan Pangeran Charles, Sebulan sebelum Pangeran Harry dibaptis, Pangeran Charles sempat diwawancarai salah satu stasiun televisi Amerika Serikat.
Di acara tersebut, sang Pangeran Wales selayaknya figur ayah yang baik, membanggakan putra keduanya sebagai anak yang baik.
“Harry sangat penurut, tidur dengan cantik, dan makan dengan lahap,” ucap Pangeran Charles.
Omongan yang jelas beda dengan kondisi di balik layar di mana Putri Diana meyakini bahwa kelahiran Pangeran Harry membuat suaminya mulai ‘bermain’ dengan Camilla.
Padahal Putri Diana sempat berharap bahwa kelahiran putra keduanya bisa membuat suaminya kembali mencintainya lagi.
Beda dari tuduhan sang istri, Pangeran Charles dipercaya baru mulai berselingkuh dengan Camilla sejak tahun 1986.
Di tahun yang sama, Putri Diana juga diyakini sedang berselingkuh dengan Kapten James Hewitt, hingga akhirnya keduanya memilih berpisah di bulan Desember 1992.
Pangeran Charles dan Putri Diana baru resmi bercerai di bulan Agustus 1996.
Perceraian Pangeran Charles dengan istrinya ini dikomandoi oleh Ratu Elizabeth II usai Putri Diana melakukan wawancara dengan jurnalis Martin Bashir pada tahun 1995. *** (Catharina Griselda/PR Tasikmalaya)