'Ternyata serangan stroke, langsung kami cari ambulans tapi enggak dapat, akhirnya kita gotong papi ke mobil, kita bawa sendiri ke RS,' tulisnya.
Di perjalanan, kondisi ayahnya sudah tidak sadar, dan selama mencari unit gawat darurat (UGD) mereka tidak bisa ditangani karena beberapa UGD yang didatangi penuh.
'Sampai akhirnya jam 13.30 di RS yang ke-4, yang kami datangi dapat masuk UGD di salah satu RS di Tangerang,' kata Leony.
Menjalani pemeriksaan, ternyata dari hasil CT scan diketahui ada pembuluh darah pecah dan sudah menyebar sampai ke batang otak.
Pilihan dari dokter adalah untuk operasi, tetapi kemungkinan berhasilnya kecil.
'Jadi dioperasi atau tidak operasi, risikonya sama: kematian,' tulisnya.
Berita-berita duka lainnya di sini
Keputusan keluarga akhirnya tidak ingin membuat ayah mereka menderita dengan melakukan operasi, dan membiarkan ayah mereka pergi dengan tenang ditemani keluarga.
"Selama di UGD, kami langsung mempersiapkan hati untuk melepas papi, kami temani terus-terusan, mami juga enggak lepas pegangin tangan papi sambil terus kita ajak ngobrol," kata Leony.