"Kok perasaan saya nggak enak ya,' ujar Andin menatap sandalnya yang putus.
Andin yang sedang menunggu Aldebaran di lorong rumah sakit, tiba-tiba mendengar pengumuman tentang pasien yang sedang mengalami kritis di ruang ICU.
Andin bertanya pada seorang Suster yang sedang berjaga. Mendengar penuturan suster tersebut seketika Andin pun terlihat shock karena ternyata pasien yang sedang kritis di ruang ICU tersebut adalah Irvan.
Ketika Aldebaran kembali dari mengambil sandal pengganti, Andin mengajaknya menuju ruangan ICU tempat Irvan dirawat.
Di depan ruang ICU terlihat sudah ada papa Surya dan mama Sarah. Ada pula Rendy dan Katrin. Semua orang memberikan support dan berusaha menenangkan Jessica yang terus saja menangis melihat kondisi sang papa yang kritis.
Suasana semakin menegangkan ketika Dokter keluar dari ruang ICU, Dokter meminta semua keluarga terdekat Irfan untuk masuk ke ruang ICU untuk memberikan doa.
Semua orang bergegas menemui papa jesica itu yang tengan terbaring tak sadarkan diri. Dengan berurai air mata Jessica meminta kepada papanya untuk tidak meninggalkannya.
Melihat hal itu semua keluarga tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Tak terkecuali Andin yang terlihat tidak bisa menahan air matanya melihat kejadian.