BERITA DUKA! Ibunda Komedian Ginanjar Meninggal Dunia, Wasiatnya Memilukan: Makamkan Aku di Deket Bapak

- 6 Mei 2023, 10:17 WIB
Berita duka, innalillahi wa inna ilaihi rojiun, Suhatnikah, ibunda komedian Ginanjar '4 Sekawan' meninggal dunia! Tinggalkan wasiat terakhir mengharukan: Makamkan aku di deket Bapak ya!
Berita duka, innalillahi wa inna ilaihi rojiun, Suhatnikah, ibunda komedian Ginanjar '4 Sekawan' meninggal dunia! Tinggalkan wasiat terakhir mengharukan: Makamkan aku di deket Bapak ya! /Instagram/

INDOTRENDS.ID - Berita duka, innalillahi wa inna ilaihi rojiun, Suhatnikah, ibunda komedian Ginanjar '4 Sekawan' meninggal dunia!

Sang pelawak menangis pilu ditinggal sang ibu untuk selama-lamanya.

"Innalillahi, yang tabah dan sabar ya Kak Ginanjar. Ibu sudah nggak sakit, insya Allah ibu husnul khotimah," ucapan duka cita dari sebuah akun penggemar di Instagram.

"Iya Kak, ikhlaskan kepergian ibunda tercinta, insya Allah mendapat ampunan dan kasih sayang Allah SWT," sahut akun lainnya.

Ibunda Ginanjar '4 Sekawan' meninggal dunia pada Jumat (5/5/2023) setelah berjuang keras melawan sakit yang diidap.

Almarhumah Suhatnikah, tutup usia jam 7.45 WIB. Ginanjar menceritakan sang bunda memang tengah berjuang melawan sakit sampai akhirnya pasrah pada takdir kematian.

"Awalnya memang ibu sudah sakit, kemudian sudah pernah dirawat di rumah sakit Bunda Aliya Depok dua kali.

Ilustrasi
Ilustrasi

Setelah itu begitu sudah keluar rumah sakit berobat jalan, tinggal di rumah adik saya. Ibu merasa nyaman di sana," Ginanjar bertutur sembari berurai air mata ketika ditemui di pemakaman, awak media di kawasan Depok, Jawa Barat, setelah pemakaman.

"Kalau pagi-pagi suka jalan-jalan pakai kursi roda karena lemas jadi nggak kuat diri. Puncaknya kemarin, itulah puncak sakitnya ibu di rumah itu kadang sakit, baik lagi, sakit, baik lagi, puncaknya tadi malam berakhir pada 7.45," lanjut Ginanjar.

Berusaha keras sembuh, ternyata kondisi kesehatan ibunda Ginanjar 4 Sekawan naik turun.

Apalagi setelah mengalami patah tulang tangan.

Berawal dari situ, ibunda didiagnosis menderita penyakit lainnya.

"Awal mulanya dari patah (tangan) itu terus jadi melemahlah sakit nggak dirasa. Tahu-tahu ada batu empedu, udah tua juga jadi merambat ada di pankreasnya gitu info dari dokter," Ginanjar membeberkan. 

Tim dokter memutuskan operasi menunggu kondisi sang ibu pulih dulu.

Karena itu Suhatnikah menjalani berobat jalan dengan harapan benjolan di saluran pankreasnya menghilang.

"Di rumah sakit harusnya dikemo ada benjolan di saluran pankreas, harus pulih dulu baru dioperasi. Berobat jalan, mudah-mudahan begitu sambil berobat benjolannya udah nggak ada, kan nggak perlu dioperasi atau kemo," Ginanjar bertutur.

Takdir berkata lain, ibunda meninggal dunia.

Namun Ginanjar plong di saat-saat terakhirnya, sang bunda didampingi anak-anak tercinta mengelilingi dan mengawal hembusan nafas terakhir.

Satu hal yang membuat Ginanjar menyesal belum bisa memenuhi permintaan terakhir.

"Ingin pulang kampung aja ke Garut, kan kita asli dari Garut, Jawa Barat. Pengen banget Mama itu pulang ke kampung untuk ketemu-ketemu saudara di sana, tapi belum kesampaian karena kondisi fisiknya yang lemah, tapi akhirnya pulang ke rahmatullah," kata Gilar, saudara Ginanjar, menimpali curhat sang kakak.

Ternyata semasa hidup Suhatnikah gemar bercanda.

Itu identik dengan sosok Ginanjar sendiri yang memang peruntungannya dari dunia melawak.

"Ibu tuh walaupun sambil bercanda selalu pesan, 'Kalau Mama meninggal pokoknya mau deket Bapak'.

Pesan ibu itu walaupun lewat bercanda, itu beberapa tahun lalu saat sakit ya kita turutin di sini," Ginanjar menutup curhatnya.

*** 

 

Editor: Dian Toro


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x