SURAT Al Waqiah Lengkap 96 Ayat, Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia, Agar Makmur, Jauh Fakir

- 7 Maret 2022, 20:57 WIB
Berikut ini bacaan surat Al Waqiah lengkap dari ayat 1-96 disertai tulisan Arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesia, cek keutamaannya
Berikut ini bacaan surat Al Waqiah lengkap dari ayat 1-96 disertai tulisan Arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesia, cek keutamaannya /Rachid Oucharia/unsplash

Berikut ini bacaan surat Al Waqiah lengkap dari ayat 1-96 disertai tulisan Arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesia, merupakan surat ke-56 dalam Al Quran.

Terdiri dari 96 ayat dan bermakna "Hari Kiamat". Salah satu keutamaan membaca Surat Al Waqiah adalah didekatkan dengan kemakmuran, dijauhkan dari kefakiran (kemiskinan)

Berikut bacaan surat Al Waqiah ayat 1-96 :

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُۙ - ١

Iżā waqa'atil-wāqi'ah

1. Apabila terjadi hari Kiamat,

لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ ۘ - ٢

Laisa liwaq'atihā kāżibah

2. Terjadinya tidak dapat didustakan (disangkal).

خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ - ٣

Khāfiḍatur rāfi'ah

3. (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain).

اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّاۙ - ٤

Iżā rujjatil-arḍu rajjā

4. Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya,

وَّبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّاۙ - ٥

Wa bussatil-jibālu bassā

5. Dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya,

فَكَانَتْ هَبَاۤءً مُّنْۢبَثًّاۙ - ٦

Fa kānat habā`am mumbaṡṡā

6. Maka jadilah ia debu yang beterbangan,

وَّكُنْتُمْ اَزْوَاجًا ثَلٰثَةً ۗ - ٧

Wa kuntum azwājan ṡalāṡah

7. Dan kamu menjadi tiga golongan,

فَاَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِ ۗ - ٨

Fa aṣ-ḥābul-maimanati mā aṣ-ḥābul-maimanah

8. Yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu,

وَاَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِ ۗ - ٩

Wa aṣ-ḥābul-masy`amati mā aṣ-ḥābul-masy`amah

9. Dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu,

وَالسّٰبِقُوْنَ السّٰبِقُوْنَۙ - ١٠

Was-sābiqụnas-sābiqụn

10. Dan orang-orang yang paling dahulu (beriman), merekalah yang paling dahulu (masuk surga).

اُولٰۤىِٕكَ الْمُقَرَّبُوْنَۚ - ١١

Ulā`ikal-muqarrabụn

11. Mereka itulah orang yang dekat (kepada Allah),

فِيْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِ - ١٢

Fī jannātin-na'īm

12. Berada dalam surga kenikmatan,

ثُلَّةٌ مِّنَ الْاَوَّلِيْنَۙ - ١٣

Sullatum minal-awwalīn

13. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,

وَقَلِيْلٌ مِّنَ الْاٰخِرِيْنَۗ - ١٤

Wa qalīlum minal-ākhirīn

14. Dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian.

عَلٰى سُرُرٍ مَّوْضُوْنَةٍۙ - ١٥

'Alā sururim mauḍụnah

15. Mereka berada di atas dipan-dipan yang bertahtakan emas dan permata,

مُّتَّكِـِٕيْنَ عَلَيْهَا مُتَقٰبِلِيْنَ - ١٦

Muttaki`īna 'alaihā mutaqābilīn

16. Mereka bersandar di atasnya berhadap-hadapan.

يَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَۙ - ١٧

Yaṭụfu 'alaihim wildānum mukhalladụn

17. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,

بِاَكْوَابٍ وَّاَبَارِيْقَۙ وَكَأْسٍ مِّنْ مَّعِيْنٍۙ - ١٨

Bi`akwābiw wa abārīqa wa ka`sim mim ma'īn

18. Dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir,

لَّا يُصَدَّعُوْنَ عَنْهَا وَلَا يُنْزِفُوْنَۙ - ١٩

Lā yuṣadda'ụna 'an-hā wa lā yunzifụn

19. Mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,

وَفَاكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُوْنَۙ - ٢٠

Wa fākihatim mimmā yatakhayyarụn

20. Dan buah-buahan apa pun yang mereka pilih,

وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُوْنَۗ - ٢١

Wa laḥmi ṭairim mimmā yasytahụn

21. Dan daging burung apa pun yang mereka inginkan.

وَحُوْرٌ عِيْنٌۙ - ٢٢

Wa ḥụrun 'īn

22. Dan ada bidadari-bidadari yang bermata indah,

كَاَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُوْنِۚ - ٢٣

Ka`amṡālil-lu`lu`il-maknụn

23. Laksana mutiara yang tersimpan baik.

جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ - ٢٤

Jazā`am bimā kānụ ya'malụn

24. Sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan.

لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا تَأْثِيْمًاۙ - ٢٥

Lā yasma'ụna fīhā lagwaw wa lā ta`ṡīmā

25. Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun yang menimbulkan dosa,

اِلَّا قِيْلًا سَلٰمًا سَلٰمًا - ٢٦

Illā qīlan salāman salāmā

26. Tetapi mereka mendengar ucapan salam.

وَاَصْحٰبُ الْيَمِينِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْيَمِيْنِۗ - ٢٧

Wa aṣ-ḥābul-yamīni mā aṣ-ḥābul-yamīn

27. Dan golongan kanan, siapakah golongan kanan itu.

فِيْ سِدْرٍ مَّخْضُوْدٍۙ - ٢٨

Fī sidrim makhḍụd

28. (Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,

وَّطَلْحٍ مَّنْضُوْدٍۙ - ٢٩

Wa ṭal-ḥim manḍụd

29. Dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),

وَّظِلٍّ مَّمْدُوْدٍۙ - ٣٠

Wa ẓillim mamdụd

30. Dan naungan yang terbentang luas,

وَّمَاۤءٍ مَّسْكُوْبٍۙ - ٣١

Wa mā`im maskụb

31. Dan air yang mengalir terus-menerus,

وَّفَاكِهَةٍ كَثِيْرَةٍۙ - ٣٢

Wa fākihating kaṡīrah

32. Dan buah-buahan yang banyak,

لَّا مَقْطُوْعَةٍ وَّلَا مَمْنُوْعَةٍۙ - ٣٣

Lā maqṭụ'atiw wa lā mamnụ'ah

33. Yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang mengambilnya,

وَّفُرُشٍ مَّرْفُوْعَةٍۗ - ٣٤

Wa furusyim marfụ'ah

34. Dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.

اِنَّآ اَنْشَأْنٰهُنَّ اِنْشَاۤءًۙ - ٣٥

Innā ansya`nāhunna insyā`ā

35. Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung,

فَجَعَلْنٰهُنَّ اَبْكَارًاۙ - ٣٦

Fa ja'alnāhunna abkārā

36. Lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan,

عُرُبًا اَتْرَابًاۙ - ٣٧

'Uruban atrābā

37. Yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya,

لِّاَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۗ ࣖ - ٣٨

Li`aṣ-ḥābil-yamīn

38. Untuk golongan kanan,

ثُلَّةٌ مِّنَ الْاَوَّلِيْنَۙ - ٣٩

Sullatum minal-awwalīn

39. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,

وَثُلَّةٌ مِّنَ الْاٰخِرِيْنَۗ - ٤٠

Wa ṡullatum minal-ākhirīn

40. Dan segolongan besar pula dari orang yang kemudian.

وَاَصْحٰبُ الشِّمَالِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الشِّمَالِۗ - ٤١

Wa aṣ-ḥābusy-syimāli mā aṣ-ḥābusy-syimāl

41. Dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu.

فِيْ سَمُوْمٍ وَّحَمِيْمٍۙ - ٤٢

Fī samụmiw wa ḥamīm

42. (Mereka) dalam siksaan angin yang sangat panas dan air yang mendidih,

وَّظِلٍّ مِّنْ يَّحْمُوْمٍۙ - ٤٣

Wa ẓillim miy yaḥmụm

43. Dan naungan asap yang hitam,

لَّا بَارِدٍ وَّلَا كَرِيْمٍ - ٤٤

Lā bāridiw wa lā karīm

44. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.

اِنَّهُمْ كَانُوْا قَبْلَ ذٰلِكَ مُتْرَفِيْنَۚ - ٤٥

Innahum kānụ qabla żālika mutrafīn

45. Sesungguhnya mereka sebelum itu (dahulu) hidup bermewah-mewah,

وَكَانُوْا يُصِرُّوْنَ عَلَى الْحِنْثِ الْعَظِيْمِۚ - ٤٦

Wa kānụ yuṣirrụna 'alal-ḥinṡil-'aẓīm

46. Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa yang besar,

وَكَانُوْا يَقُوْلُوْنَ ەۙ اَىِٕذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّعِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَۙ - ٤٧

Wa kānụ yaqụlụna a iżā mitnā wa kunnā turābaw wa 'iẓāman a innā lamab'ụṡụn

47. Dan mereka berkata, “Apabila kami sudah mati, menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?

اَوَاٰبَاۤؤُنَا الْاَوَّلُوْنَ - ٤٨

A wa ābā`unal-awwalụn

48. Apakah nenek moyang kami yang terdahulu (dibangkitkan pula)?”

قُلْ اِنَّ الْاَوَّلِيْنَ وَالْاٰخِرِيْنَۙ - ٤٩

Qul innal-awwalīna wal-ākhirīn

49. Katakanlah, “(Ya), sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan yang kemudian,

لَمَجْمُوْعُوْنَۙ اِلٰى مِيْقَاتِ يَوْمٍ مَّعْلُوْمٍ - ٥٠

Lamajmụ'ụna ilā mīqāti yaumim ma'lụm

50. Pasti semua akan dikumpulkan pada waktu tertentu, pada hari yang sudah dimaklumi.

ثُمَّ اِنَّكُمْ اَيُّهَا الضَّاۤ لُّوْنَ الْمُكَذِّبُوْنَۙ - ٥١

ṡumma innakum ayyuhaḍ-ḍāllụnal-mukażżibụn

51. Kemudian sesungguhnya kamu, wahai orang-orang yang sesat lagi mendustakan!

لَاٰكِلُوْنَ مِنْ شَجَرٍ مِّنْ زَقُّوْمٍۙ - ٥٢

La`ākilụna min syajarim min zaqqụm

52. Pasti akan memakan pohon zaqqum,

فَمَالِـُٔوْنَ مِنْهَا الْبُطُوْنَۚ - ٥٣

Fa māli`ụna min-hal-buṭụn

53. Maka akan penuh perutmu dengannya.

فَشَارِبُوْنَ عَلَيْهِ مِنَ الْحَمِيْمِۚ - ٥٤

Fa syāribụna 'alaihi minal-ḥamīm

54. Setelah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.

فَشَارِبُوْنَ شُرْبَ الْهِيْمِۗ - ٥٥

Fa syāribụna syurbal-hīm

55. Maka kamu minum seperti unta (yang sangat haus) minum.

هٰذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ الدِّيْنِۗ - ٥٦

Hāżā nuzuluhum yaumad-dīn

56. Itulah hidangan untuk mereka pada hari pembalasan.”

نَحْنُ خَلَقْنٰكُمْ فَلَوْلَا تُصَدِّقُوْنَ - ٥٧

Naḥnu khalaqnākum falau lā tuṣaddiqụn

57. Kami telah menciptakan kamu, mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)?

اَفَرَءَيْتُمْ مَّا تُمْنُوْنَۗ - ٥٨

A fa ra`aitum mā tumnụn

58. Maka adakah kamu perhatikan, tentang (benih manusia) yang kamu pancarkan.

ءَاَنْتُمْ تَخْلُقُوْنَهٗٓ اَمْ نَحْنُ الْخَالِقُوْنَ - ٥٩

A antum takhluqụnahū am naḥnul-khāliqụn

59. Kamukah yang menciptakannya, ataukah Kami penciptanya?

نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوْقِيْنَۙ - ٦٠

Naḥnu qaddarnā bainakumul-mauta wa mā naḥnu bimasbụqīn

60. Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu dan Kami tidak lemah,

عَلٰٓى اَنْ نُّبَدِّلَ اَمْثَالَكُمْ وَنُنْشِئَكُمْ فِيْ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ - ٦١

'Alā an nubaddila amṡālakum wa nunsyi`akum fī mā lā ta'lamụn

61. Untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (di dunia) dan membangkitkan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ النَّشْاَةَ الْاُوْلٰى فَلَوْلَا تَذَكَّرُوْنَ - ٦٢

Wa laqad 'alimtumun-nasy`atal-ụlā falau lā tażakkarụn

62. Dan sungguh, kamu telah tahu penciptaan yang pertama, mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?

اَفَرَءَيْتُمْ مَّا تَحْرُثُوْنَۗ - ٦٣

A fa ra`aitum mā taḥruṡụn

63. Pernahkah kamu perhatikan benih yang kamu tanam?

ءَاَنْتُمْ تَزْرَعُوْنَهٗٓ اَمْ نَحْنُ الزَّارِعُوْنَ - ٦٤

A antum tazra'ụnahū am naḥnuz-zāri'ụn

64. Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkan?

لَوْ نَشَاۤءُ لَجَعَلْنٰهُ حُطَامًا فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُوْنَۙ - ٦٥

Lau nasyā`u laja'alnāhu huṭāman fa ẓaltum tafakkahụn

65. Sekiranya Kami kehendaki, niscaya Kami hancurkan sampai lumat; maka kamu akan heran tercengang,

اِنَّا لَمُغْرَمُوْنَۙ - ٦٦

Innā lamugramụn

66. (Sambil berkata), “Sungguh, kami benar-benar menderita kerugian,

بَلْ نَحْنُ مَحْرُوْمُوْنَ - ٦٧

Bal naḥnu mahrụmụn

67. Bahkan kami tidak mendapat hasil apa pun.”

اَفَرَءَيْتُمُ الْمَاۤءَ الَّذِيْ تَشْرَبُوْنَۗ - ٦٨

A fa ra`aitumul-mā`allażī tasyrabụn

68. Pernahkah kamu memperhatikan air yang kamu minum?

ءَاَنْتُمْ اَنْزَلْتُمُوْهُ مِنَ الْمُزْنِ اَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُوْنَ - ٦٩

A antum anzaltumụhu minal-muzni am naḥnul-munzilụn

69. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?

لَوْ نَشَاۤءُ جَعَلْنٰهُ اُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُوْنَ - ٧٠

Lau nasyā`u ja'alnāhu ujājan falau lā tasykurụn

70. Sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami menjadikannya asin, mengapa kamu tidak bersyukur?

اَفَرَءَيْتُمُ النَّارَ الَّتِيْ تُوْرُوْنَۗ - ٧١

A fa ra`aitumun-nārallatī tụrụn

71. Maka pernahkah kamu memperhatikan tentang api yang kamu nyalakan (dengan kayu)?

ءَاَنْتُمْ اَنْشَأْتُمْ شَجَرَتَهَآ اَمْ نَحْنُ الْمُنْشِـُٔوْنَ - ٧٢

A antum ansya`tum syajaratahā am naḥnul-munsyi`ụn

72. Kamukah yang menumbuhkan kayu itu ataukah Kami yang menumbuhkan?

نَحْنُ جَعَلْنٰهَا تَذْكِرَةً وَّمَتَاعًا لِّلْمُقْوِيْنَۚ - ٧٣

Naḥnu ja'alnāhā tażkirataw wa matā'al lil-muqwīn

73. Kami menjadikannya (api itu) untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir.

فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيْمِ ࣖ - ٧٤

Fa sabbiḥ bismi rabbikal-'aẓīm

74. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar.

فَلَآ اُقْسِمُ بِمَوٰقِعِ النُّجُوْمِ - ٧٥

Fa lā uqsimu bimawāqi'in-nujụm

75. Lalu Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.

وَاِنَّهٗ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُوْنَ عَظِيْمٌۙ - ٧٦

Wa innahụ laqasamul lau ta'lamụna 'aẓīm

76. Dan sesungguhnya itu benar-benar sumpah yang besar sekiranya kamu mengetahui,

اِنَّهٗ لَقُرْاٰنٌ كَرِيْمٌۙ - ٧٧

Innahụ laqur`ānung karīm

77. Dan (ini) sesungguhnya Al-Qur'an yang sangat mulia,

فِيْ كِتٰبٍ مَّكْنُوْنٍۙ - ٧٨

Fī kitābim maknụn

78. Dalam Kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh),

لَّا يَمَسُّهٗٓ اِلَّا الْمُطَهَّرُوْنَۙ - ٧٩

Lā yamassuhū illal-muṭahharụn

79. Tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.

تَنْزِيْلٌ مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَ - ٨٠

Tanzīlum mir rabbil-'ālamīn

80. Diturunkan dari Tuhan seluruh alam.

اَفَبِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَنْتُمْ مُّدْهِنُوْنَ - ٨١

A fa bihāżal-ḥadīṡi antum mud-hinụn

81. Apakah kamu menganggap remeh berita ini (Al-Qur'an),

وَتَجْعَلُوْنَ رِزْقَكُمْ اَنَّكُمْ تُكَذِّبُوْنَ - ٨٢

Wa taj'alụna rizqakum annakum tukażżibụn

82. Dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima (dari Allah) justru untuk mendustakan(-Nya).

فَلَوْلَآ اِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُوْمَۙ - ٨٣

Falau lā iżā balagatil-ḥulqụm

83. Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan,

وَاَنْتُمْ حِيْنَىِٕذٍ تَنْظُرُوْنَۙ - ٨٤

Wa antum ḥīna`iżin tanẓurụn

84. Dan kamu ketika itu melihat,

وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلٰكِنْ لَّا تُبْصِرُوْنَ - ٨٥

Wa naḥnu aqrabu ilaihi mingkum wa lākil lā tubṣirụn

85. Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat,

فَلَوْلَآ اِنْ كُنْتُمْ غَيْرَ مَدِيْنِيْنَۙ - ٨٦

Falau lā ing kuntum gaira madīnīn

86. Maka mengapa jika kamu memang tidak dikuasai (oleh Allah),

تَرْجِعُوْنَهَآ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ - ٨٧

Tarji'ụnahā ing kuntum ṣādiqīn

87. Kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang yang benar?

فَاَمَّآ اِنْ كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِيْنَۙ - ٨٨

Fa ammā ing kāna minal-muqarrabīn

88. Jika dia (orang yang mati) itu termasuk yang didekatkan (kepada Allah),

فَرَوْحٌ وَّرَيْحَانٌ ەۙ وَّجَنَّتُ نَعِيْمٍ - ٨٩

Fa rauḥuw wa raiḥānuw wa jannatu na'īm

89. Maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta surga (yang penuh) kenikmatan.

وَاَمَّآ اِنْ كَانَ مِنْ اَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۙ - ٩٠

Wa ammā ing kāna min aṣ-ḥābil-yamīn

90. Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,

فَسَلٰمٌ لَّكَ مِنْ اَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۗ - ٩١

Fa salāmul laka min aṣ-ḥābil-yamīn

91. Maka, “Salam bagimu (wahai) dari golongan kanan!” (sambut malaikat).

وَاَمَّآ اِنْ كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِيْنَ الضَّاۤلِّيْنَۙ - ٩٢

Wa ammā ing kāna minal-mukażżibīnaḍ-ḍāllīn

92. Dan adapun jika dia termasuk golongan orang yang mendustakan dan sesat,

فَنُزُلٌ مِّنْ حَمِيْمٍۙ - ٩٣

Fa nuzulum min ḥamīm

93 Maka dia disambut siraman air yang mendidih,

وَّتَصْلِيَةُ جَحِيْمٍ - ٩٤

Wa taṣliyatu jaḥīm

94. Dan dibakar di dalam neraka.

اِنَّ هٰذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِيْنِۚ - ٩٥

Inna hāżā lahuwa ḥaqqul-yaqīn

95. Sungguh, inilah keyakinan yang benar.

فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيْمِ ࣖ - ٩٦

Fa sabbiḥ bismi rabbikal-'aẓīm

96. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar.

Sumber:  quran.kemenag.go.id 

*** 

 

Editor: Dian Toro

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x