Apa Itu Puasa Asyura? Ini Makna dan Sejarah Singkat Shaum Asyura yang Dilakukan Tiap Tanggal 10 Muharam

- 29 Juli 2022, 23:24 WIB
Apa itu puasa Asyura? Ini arti dan sejarah singkat puasa Asyura yang dilakukan setiap tanggal 10 Muharram
Apa itu puasa Asyura? Ini arti dan sejarah singkat puasa Asyura yang dilakukan setiap tanggal 10 Muharram /Publiktanggamus.com/Syaiful Amri/

INDOTRENDS.ID - Apa Itu Puasa Asyura? Ini Makna dan Sejarah Singkat Shaum Asyura.

Berikut ini arti atau makna puasa Asyura dan sejarah singkatnya.

Dalam agama Islam, hari Asyura adalah salah satu tanggal penting bagi umat Islam. Hari Asyura jatuh pada tanggal 10 bulan Muharram, tahun Hijriah.

Pada tanggal 10 Muharram tersebut, umat Islam disunnahkan untuk melakukan puasa atau shaum. Dan puasa Asyura adalah puasa yang dilaksanakan tiap tanggal 10 di bulan Muharram dalam hitungan tahun Hijriyah. Kenapa ada puasa yang dilaksanakan di tanggal tersebut? Begini sejarahnya.

Pada masa jahiliyah, orang-orang Quraisy memiliki kebiasaan puasa di tanggal 10 tiap bulan Muharam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun juga melaksanakan shaum itu saat masih berada di Mekah.

Hal ini pernah diceritakan oleh Istri beliau, Aisyah ra. Beliau berkata,

كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِى الْجَاهِلِيَّةِ، وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُهُ، فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ، فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ

“Di zaman jahiliyah dahulu, orang Quraisy biasa melakukan puasa Asyura. Rasulullah juga melakukan puasa tersebut. Saat tiba di Madinah, Rasulullah melakukan puasa tersebut dan memerintahkan yang lain untuk melakukannya. Namun tatkala puasa Ramadhan diwajibkan, beliau meninggalkan puasa ’Asyura. Lalu beliau bersabda, ‘Barang siapa yang mau, silakan shaum. Barang siapa yang mau, silakan meninggalkannya (tidak puasa).’” (HR. Bukhari no. 2002 dan Muslim no. 1125)

Baca Juga: 3 Keutamaan Bulan Muharram dan 5 Amalan yang Diamalkan Rasulullah Nabi Muhammad SAW

Setiap tanggal 10 Muharram, umat Islam melakukan puasa Asyura
Setiap tanggal 10 Muharram, umat Islam melakukan puasa Asyura

Puasa Asyura yang diamalkan Rasulullah saat di Mekah, hanya untuk beliau sendiri. Beliau tidak pernah sekalipun memerintahkan kepada para sahabatnya untuk mengamalkan puasa tersebut.

Setelah Rasulullah hijrah, saat di Madinah beliau melihat orang yahudi juga melakukan shaum itu. Bahkan, mereka juga menjadikan tanggal 10 Muharram sebagai hari raya istimewa. Orang Yahudi sangat memuliakan hari itu.

Mereka berargumen, bahwa hari 10 Muharram adalah hari di mana Allah mmenyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya. Pada hari itu pula, Allah menenggelamkan Fir’aun beserta bala tentaranya.

Baca Juga: LENGKAP! Niat Puasa Asyura dan Tasua pada Tanggal 9, 10 Muharam 1444 H, Simak juga Amalan dan Keutamaannya

Kisah ini tercantum dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Beliau berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ صِيَامًا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- «مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِى تَصُومُونَهُ». فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ أَنْجَى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ وَغَرَّقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا فَنَحْنُ نَصُومُهُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- «فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ ». فَصَامَهُ رَسُولُ اللَّهِ-صلى الله عليه وسلم-وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ.

“Ketika tiba di Madinah, Rasulullah mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa ’Asyura. Kemudian Rasulullah bertanya, “Hari yang kalian bepuasa ini adalah hari apa?”

Dan jawaban orang-orang Yahudi tersebut adalahi adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Fir’aun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini”.

Rasulullah lantas bersabda, “Kita seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.” Lalu setelah itu Rasulullah memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.” (HR. Muslim no. 1130)

Terkait dengan puasa Asyura yang diamalkan Rasulullah, beliau mengamalkan puasa tersebut berdasarkan oleh wahyu, bukan mengikuti adat orang-orang jahiliyah sebelumnya.

Itulah arti dari puasa Asyura dilengkapi sejarah singkat Hari Asyura, semoga bermanfaat.
***

Editor: Arumi Razeta

Sumber: Dakwah.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x