INDOTRENDS.ID - Transplantasi rambut atau cangkok rambut tiba-tiba ramai diperbincangkan semenjak dua public figure Anang Hermansyah dan Atta Halilintar melakukan prosedur transplantasi rambut tersebut ke Turki.
Alih-alih mengancam jiwa, sebenarnya botak atau kebotakan atau dalam bahasa kedokteran disebut sebagai alopecia bukanlah suatu penyakt atau kelainan yang membahayakan.
Banyak orang membiarkan bahkan tetap pecaya diri walaupun kepalanya botak plontos, dan tidak ada masalah kesehatan terkait kepala botaknya dan sehat sampai lanjut usia.
Namun beberapa orang lain yang karena suatu hal misalnya profesi, ketokohan atau posisi sosialnya sebagai public figure membuat mereka secara estetika harus menjaga penampilan, maka rambut rontok atau sampai kepala botak menjadi sesuatu yang serius dan harus segera diatasi.
Seperti keputusan yang diambil oleh ayah dan suami Aurel yaitu Anang Hermansyah dan menantunya Atta Halilintar yang belakangan ini menjalani operasi transplantasi rambut di Turki
Sebenanya apa yang dimaksud dan bagaimana transplantasi rambut itu?
Transplantasi rambut atau disebut cangkok rambut atau tanam rambut adalah prosedur operasi kulit kepala yang dilakukan untuk mengembalikan rambut pada area kulit kepala yang mengalami penipisan hingga kebotakan.
Ada tiga jenis operasi transplantasi rambut yang tersedia saat ini, yaitu:
- Operasi perluasan jaringan kulit kepala (flap surgery)
- Operasi mengurangi kulit kepala
- Implan rambut.
Ketiga prosedur operasi diatas dapat dilakukan secara single procedure (satu cara saja), atau kombinasi dua atau ketiga prosedur diatas, tergantung kebutuhannya secara medis.
Dengan diagnosa yang cermat dari dokter ahli penyakit kulit (dermatologist) dan atau dokter ahli bedah estetika (plastic surgeon) dapat diputuskan prosedur apa yang akan dipilih yang sesuai dengan kondisi pasien, tentu semua atas sepersetujuan pasien.
Tidak semua orang atau pasien memenuhi syarat untuk bisa menjalani prosedur operasi cangkok rambut ini.
Dibutuhkan screening melalui tes darah yang ketat dan bahkan biopsi kulit kepala untuk memeriksa penyebab pasti kenapa rambut rontok.
Seperti yang dikutip dari American Academi of Dermatology transplantasi rambut umumnya berlangsung selama 4 – 8 jam, tergantung jumlah rambut yang ditanam dan area kulit kepala yang dioperasi.
Karena dilakukan prosedur operasi berupa insisi atau sayatan jaringan sehat, maka tentu diawali dengan nerve blocking atau bius dan tentu saja obat penenang, agar pasien tetap merasa tenang, nyaman dan tanpa rasa sakit.
Setelah prosedur operasi transplantasi rambut selesai, biasanya akan ada episode kerontokan rambut selama 1-2 bulan pertama setelah operasi.
Ini adalah proses yang normal, yang kemudian biasanya akan diikuti dengan episode tumbuhnya rambut baru pada bulan ke 3 hingga bulan ke 12. Dan inilah rambut baru Anda yang sebenarnya.
Rambut pertama Anda yang baru biasanya adalah adalah rambut-rambut halus yang beberapa bulan kemudian akan disusul dengan tumbuhnya rambut-rambut normal, yang sangat Anda tunggu-tunggu.
Biasanya dokter yang merawat Anda akan meresepkan semacam obat imunosupresan dan tonik rambut supaya hasil transplantasi rambut lebih optimal.Operasi transplantasi rambut dikatakan sukses apabila berhasil tumbuh rambut-rambut baru dengan jumlah dan kualitas rambut yang sehat seperti yang diharapkan.
Tentu harus dilanjutkan dengan perawatan rambut yang intensif dan berkelanjutan, agar rambut yang sehat alami dapat dipertahankan.
Ada beberapa efek samping atau lebih tepatnya konsekuensi logis yang harus siap dijalani oleh pasien yang memutuskan untuk transplantasi rambut antara lain :
1. Reaksi Alergi
Beberapa pasien mungkin akan mengalami reaksi alergi terhadap obat bius atau obat-obatan lain yang diberikan sebagai persiapan sebelum, sesaat dan setelah operasi transplantasi, namun ini sangat jarang terjadi. Biasanya dokter akan melakukan tes alergi untuk memastikan keamananya.
2. Pendarahan dan atau Infeksi
Namanya juga operasi, tentu ini adalah hal yang sangat lazim dan normal, namun dokter telah mengerti bagaimana mengantisipasi dan mengatasinya, misalnya dengan obat-obatan anti pendarahan dan atau antibiotika yang tepat.
3. Gatal dan atau Bengkak
Gatal-gatal dan atau bengkak mungkin dapat terjadi akibat proses granulasi atau proses penyembuhan jaringan kulit di area transplantasi dan dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Juga folikulitis atau radang folikel rambut setelah kelak tumbuh rambut baru.
4. Munculnya keloid atau benjolan bekas luka
Beberapa orang punya kecenderungan untuk timbul keloid atau benjolan bekas luka (termasuk luka sayatan oprerasi), namun beberapa orang yang lain tidak.
Dokter akan meresepkan obat-obatan semacam krim atau salep untuk mengatasi hal ini.
5. Hal lain yang umum terjadi adalah rasa kebas atau hilangnya sensasi sensorik di area transplantasi.
6. Dalam beberapa kasus rambut baru yang tumbuh berbeda dengan jenis rambut asli disekitarnya. Namun hal ini dapat diatasi secara estetik dengan mudah.
Anda botak? dan ingin operasi transplantasi rambut? Segera konsultasikan ke Dermatologist terdekat dikota Anda ***