Network
INDOTRENDS.ID - Kita dikagetkan oleh berita baru munculnya kembali virus cacar monyet atau monkeypox yang menjangkiti beberapa negara.
Indonesia baru saja tenang dari serangan pandemi covid 19. Bahkan PPKM level 1 untuk seluruh penjuru negeri masih diberlakukan.
Namun dibelahan dunia yang berbeda penyakit-penyakit baru bermunculan, bahkan terkesan aneh-aneh.
Di tengah jumlah kasus Covid-19 yang kembali melonjak, penyebaran cacar monyet atau monkeypox kini menjadi ancaman baru.
Kasus cacar monyet di sejumlah negara dilaporkan mengalami peningkatan.
Para ahli khawatir bahwa informasi yang salah tentang cacar monyet dapat mencegah orang melindungi diri sendiri.
Cacar monyet dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia, jenis kelamin, atau orientasi seksual.
Hal ini tidak hanya mempengaruhi pria yang berhubungan seks dengan pria lain.
Meskipun monkeypox bukanlah virus baru, situasinya terus berkembang. Namun, para ahli mengatakan ada cara untuk tetap aman.
Informasi kesehatan yang salah telah begitu merajalela dan berbahaya sehingga Ahli Bedah Umum AS Dr. Vivek H. Murthy mengeluarkan peringatan tentang hal itu pada 2021.
“Misinformasi kesehatan adalah ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Itu dapat menyebabkan kebingungan, menabur ketidakpercayaan, membahayakan kesehatan masyarakat, dan merusak upaya kesehatan masyarakat,” kata Murthy, seperti yang Indotrends.id kutip dari Pikiran Rakyat berjudul : Kapan Ditemukan Virus Cacar Monyet? Penyakit yang Kini Jadi Ancaman Baru
Sekarang, Amerika Serikat sedang menghadapi keadaan darurat baru soal penyebaran cacar monyet.
Para ahli mengatakan informasi yang salah tentang virus tersebut beredar dengan cepat, termasuk bagaimana penyebarannya.
“Dalam setiap wabah penyakit baru atau yang tidak dikenal, penting untuk menyampaikan informasi yang baik dan berkualitas tinggi kepada orang-orang,” kata Dr. Linda Yancey, spesialis penyakit menular di Memorial Hermann Health System di Houston.
“Seperti yang kita lihat pada kasus Covid-19, rumor akan berkembang pesat, dan orang tidak akan selalu memiliki informasi yang mereka butuhkan untuk melindungi diri mereka sendiri dan tetap aman,” lanjutnya.
Untuk membantu memberikan informasi yang akurat tentang monkeypox, Healthline berbicara dengan para ahli medis untuk menyanggah 11 mitos meresahkan yang saat ini beredar tentang virus tersebut.
Anda mungkin pernah mendengar tentang cacar monyet untuk pertama kalinya pada Mei 2022 ketika Inggris melaporkan kasus pada seorang penduduk yang baru saja kembali dari Lagos, Nigeria.
AS melaporkan kasus pertamanya akhir bulan itu pada seorang pria Massachusetts yang baru saja melakukan perjalanan ke Kanada.
Tapi sebenarnya, kita sudah tahu tentang monkeypox selama lebih dari enam dekade.
“Para ilmuwan pertama kali mengetahui tentang virus pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit seperti cacar terjadi di koloni monyet penelitian,” kata Dr. Bayo Curry-Winchell, direktur klinis regional di Carbon Health.
Dr. Mark Fischer, direktur medis regional di International SOS, menambahkan bahwa penyakit ini pertama kali terlihat pada manusia pada 1970 di Republik Demokratik Kongo.
Tetapi Curry-Winchell mengatakan bahwa, hingga tahun ini, sebagian besar kasus cacar monyet terbatas pada beberapa negara Afrika.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Trusted Source mengatakan cacar monyet endemik di beberapa negara, di antaranya:
- Benin
- Kamerun
- Republik Afrika Tengah
- Republik Demokratik Kongo
- Gabon, Ghana (hanya diidentifikasi pada hewan)
- Pantai Gading
- Liberia
- Nigeria
- Republik Kongo
- Sierra Leone
- Sudan Selatan
Demikian beberapa penjelasan mengenai penemuan hingga penyebaran cacar monyet. *** (Puteri Ratnasari/Pikiran Rakyat)
