INDOTRENDS.ID - Nasib Ratu Kecantikan Sri Lanka, Pushpika De Silva, awalnya bangga dan ceria, tapi berujung dipermalukan!
Itulah nasib Pilu Pushpika yang merasa dipermalukan berat di atas panggung final pemilihan Nyonya Sri Lanka (Mrs Sri Lanka Contest ) .
Kini Pushpika bahkan harus dilarikan ke rumah sakit.
Karena kepalanya berdarah-darah setelah mahkotanya dicopot paksa di depan banyak orang.
Ia pun hengkang dari panggung dengan rasa malu luar biasa.
Adegan memalukan berlangsung di teater Kolombo, pada Minggu malam, 4 April 2021.
Saat itu, ratu kecantikan Pushpika De Silva dinobatkan sebagai pemenang Nyonya Sri Lanka.
Yang istimewa, penganugerahan mahkota kepada pemenang pun, dilakukan istri Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa, Shiranthi Rajapaksa.
Tentu Pushpika awalnya ceria dan bahagia atas kemenangannya.
Tapi itu tak berlangsung lama.
Mendadak saja Nyonya World, Caroline Jurie yang hadir dalam upacara tersebut, naik ke atas panggung dan mengumumkan bahwa De Silva didiskualifikasi.
Ia pun sempat mengomeli di dekat wajah Pushpika De Silva.
Pushpika hanya bisa pasrah ketika mahkotanya dicopot sambil meringis kesakitan karena diduga ada bagian tajam pada mahkota itu yang mengenai kulit kepalanya karena cabut paksa mahkota.
Rupanya dia didiskualifikasi karena telah bercerai.
"Saya mengambil langkah pertama saya, dengan mengatakan bahwa mahkota pergi ke runner up pertama," kata Jurie, seraya menjelaskan bahwa ada aturan yang melarang wanita yang sudah menikah dan bercerai ikut kontestasi itu.
Namun kelakuan Jurie giliran yang mendapat kecaman dan hujatan.
Caranya yang kasar dan elok dianggap tak pantas dilakukan seorang Ratu Kecantikan yang harusnya punya budi pekerti yang baik dan menjadi contoh.
Dan kini karma datang pada Jurie.
Kepolisian Kolombo menangkap Nyonya World atau Mrs World Caroline Jurie atas tuduhan penyerangan setelah dia mencopot paksa mahkota Mrs Sri Lanka, Pushpika De Silva.
Pejabat senior polisi Ajith Rohana menegaskan, Jurie ditangkap bersama rekannya Chula Manamendra. "Mereka ditangkap atas tuduhan penyerangan dan menyebabkan kerusakan pada Nelum Pokuna (teater)," kata Ajith Rohana, Kamis (8/4) seperti dikutip AFP. ***