INDOTRENDS.ID - Inilah 9 sajian lengkap yang wajib ada saat perayaan Tahun Baru Imlek 2022, mulai dari Tebu, Ikan Bandeng, hingga Nian Gao.
Saat menyebut Tahun Baru Imlek, otomatis yang terlintas adalah barongsai, baju warna merah, angpao, jeruk, dan kue keranjang.
Selain itu ada pula pasar malam, dan pesta kuliner serba serbi Imlek.
Perayaan Tahun Baru Imlek tentu tidak lepas dari makanan khas Imlek. Selain sebagai santapan untuk makan bersama, makanan khas Imlek juga sering ada di dalam hantaran atau parsel yang dikirim masyarakat Tionghoa ke sanak saudara, teman, maupun kolega bisnis.
Berikut Menu sajian-sajian utama yang wajib ada saat Perayaan Kong Yan atau Tahun Baru Imlek yang dirangkum dari berbagai sumber, antara lain:
- Tebu
Bagi keturunan Hokkian, Tebu harus selalu ada. 2 tebu diletakkan didepan pintu masuk rumah dengan harapan agar tahun baru ini banyak rejeki.
- Rebung
Melambangkan pengharapan baru, kehidupan baru yang lebih baik di tahun yang baru. Rebung adalah tunas bambu muda yang mulai tumbuh di musim semi, dan bentuk dari rebung yang berlapis dan bambu sendiri yang ada ruas dan buku, melambangkan tingkat-tingkat kehidupan yang diraih makin ke atas.
- Mie
Mie merupakan pengharapan agar panjang umur. Penyajian mie dari satu tempat dengan tempat lain berbeda, ada yang menyajikan mie, mieswa, ataupun sohun. Semua mengandung arti dan makna yang sama, yakni kesehatan dan panjang umur.
- Daging/Shan Cheng
Biasanya daging babi yang berlapis, atau nama lain adalah samcan, yaitu bagian belly, yang konon bagian terbaik karena berlapis selang seling daging dan lemak. Dan menunjukkan tingkat-tingkat kehidupan yang naik. Kata ‘samcan’ adalah dari dialek Hokkian ‘shan cheng’, yang artinya 3 lapis. Kata ‘samcan’ hanya dikenal di Indonesia.
- Kue Keranjang
Nama sebenarnya adalah ‘nian gao’. Kata ‘gao’ sendiri berarti tinggi, jadi nama ‘nian gao’ bisa bermakna ‘tahun tinggi’, maksudnya tiap tahun makin meningkat (kesuksesan).
Kue keranjang terbuat dari beras ketan dan gula, sehingga lengket dan manis sekali. Melambangkan kerekatan dan kerageman anggota keluarga, dan semua harapan baik dan manis.
- Jeruk
Jeruk dalam bahasa Mandarin disebut ‘chi zhe’, ‘chi’ artinya rezeki dan ‘zhe’ berarti buah. Jadi jika digabungkan, jeruk memiliki arti buah pembawa rezeki. Warnanya yang oranye cantik ternyata juga memiliki makna tersendiri.
Buah jeruk memiliki rasa yang beragam ada yang asam dan ada yang manis, demikian juga kehidupan manusia dari sesuatu yang kita perbuat juga tidak selamanya manis. Ada yang asam sudah wajar, menjalani hidup yang penuh dengan pahit getir, tetapi jangan lupa masih ada kenangan manis yang bisa dipetik dan diperoleh.
- Wajik, kue ku dan moho
Wajik yang berwarna merah dari ketan, berbentuk kerucut melambangkan pengharapan baik, yang makin tinggi. Keragaman dan keeratan anggota keluarga juga terlambang di sini.
Kue ku dan moho yang berwarna merah, sama juga melambangkan persatuan anggota keluarga. Dan warna merah, sesuai dengan legenda untuk menakuti monster yang bernama “Nian” (baca: nien), yang takut warna merah dan suara keras. Legenda ini sudah banyak diceritakan di mana-mana.
- Pisang Emas atau Pisang Raja
Nama pisang dalam bahasa Mandarin adalah ‘xiang jiao’ (baca: siang ciau). Kata xiang yang berarti harum, melambangkan pengharapan keharuman keluarga, seluruh anggota keluarga membawa kemuliaan dan tidak memalukan perbuatannya dalam masyarakat. Warna kuning yang melambangkan emas sudah jelas artinya, kemakmuran yang diharap.
- Ikan Bandeng
Ikan bandeng merupakan hidangan wajib yang selalu ada saat tahun baru imlek, bersamaan dengan kue keranjang, mie, kue wajik, dan lain-lain.
Sebetulnya, penggunaan ikan bandeng pada perayaan imlek hanya dilakukan pada tahun baru imlek di Indonesia, khususnya di Jakarta. Penggunaan ikan bandeng merupakan bentuk akulturasi budaya Tionghoa dan Betawi.
Ikan bandeng juga memiliki daging yang banyak dan tebal, sehingga melambangkan kejayaan dan kemakmuran. Meski memiliki daging yang banyak, ikan bandeng juga memiliki duri-duri yang kecil dan banyak. Duri pada ikan bandeng melambangkan bahwa hidup tidak selamanya berjalan mudah dan lurus, ada banyak rintangan dalam hidup. Jadi, duri bermakna bahwa orang tidak boleh menyerah dan harus terus bekerja keras meskipun tengah menghadapi rintangan.
Ikan bandeng besar tersebut disajikan secara utuh dan tidak dipotong-potong. Ikan Bandeng utuh yang dimakan bersama keluarga ini melambangkan bahwa keutuhan keluarga harus tetap terjaga.
***