Bacaan dzikir dan Al Quran tersebut, pahalanya diniatkan untuk dihadiahkan kepada orang yang sudah meninggal.
Menurut Buya Yahya, menghadiahkan pahala kepada orang meninggal, seperti tahlil bukanlah sesuatu yang batil.
Perdebatan para ulama biasanya berada pada sampai atau tidak sampai. Bukan masalah bid'ah atau tidak bid'ah.
"Dikutip dari perkataan Imam Syafi'i tidak sampai, kemudian dijelaskan lagi oleh muridnya, tidak sampai kalau tidak di alamatkan," kata Buya Yahya.
Namun, menurut Buya Yahya, kebanyakan ulama' mengatakan pahala bacaan tahlil sampai kepada orang yang meninggal.
"Adapun caranya bebas, bisa membaca Al- Ikhlas Al-Falaq, An-Naas, Al-Fatihah, Alif Lam Mim (surah Al-Baqarah ayat 1-5), ayat Kursi, dan amanar rasul," kata Buya Yahya.
Selain itu, menurut Buya Yahya, membaca Al Qur'an sampai khatam, lalu pahalanya dihadiahkan untuk orang meninggal itu juga boleh.