Asesmen Awal Pembelajaran Bertujuan Mengidentifikasi Kompetensi Kekuatan & Kelemahan Murid, Benar atau Salah?

- 20 Oktober 2022, 21:02 WIB
Asesmen awal pembelajaran bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi kekuatan dan kelemahan murid, benar atau salah?
Asesmen awal pembelajaran bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi kekuatan dan kelemahan murid, benar atau salah? /ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

INDOTRENDS.ID - Asesmen awal pembelajaran bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi kekuatan dan kelemahan murid, benar atau salah?

Itu adalah salah satu soal asesmen untuk guru yang perlu hati-hati dalam menjawabnya.

Bunyi pertanyaan seperti ini biasanya ditanyakan untuk mengetes para guru apakah benar-benar memahami tujuan dari asesmen.

Karena pertanyaan ini juga muncul pada materi dalam modul 2 asesmen untuk jenjang SMP dan SMA.

Selain itu, pertanyaan ini diberikan untuk melihat apakah seorang guru bisa menjalankan perannya dengan baik. Untuk penjelasan secara lebih lengkapnya, bisa mengetahuinya dalam uraian berikut:

 Jawaban soal asesmen awal pembelajaran bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi kekuatan dan kelemahan murid.
Jawaban soal asesmen awal pembelajaran bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi kekuatan dan kelemahan murid.

 

Soal:
Asesmen awal pembelajaran bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi kekuatan dan kelemahan murid, benar atau salah?

Jawaban:
Jawaban dari apakah asesmen awal pembelajaran bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi kekuatan dan kelemahan murid itu benar. Hal ini tentu saja berkaitan dengan peran yang dimiliki oleh seseorang ketika menjadi seorang guru.

Seperti yang dijelaskan dalam materi, asesmen ini bisa dikenal sebagai nama lain dari proses penilaian. Proses penilaian ini juga bisa diartikan sebagai salah satu upaya untuk memperoleh data dan informasi.

Melalui proses asesmen ini, setiap guru perlu mencatat dan menganalisis perkembangan dari siswa yang diajar. Hal ini tentu saja dilakukan setelah melakukan proses pembelajaran selama beberapa waktu lengkap dengan ujiannya.

Kemudian dari data tersebut, akan ditemukan beberapa fakta yang menarik mengenai kelebihan dan kekurangan siswanya. Kelebihan bisa dilihat dari prestasi yang sudah dicapai sebelumnya, sementara kekurangan dari materi tertentu.

Proses ini juga bisa membantu melihat apakah seorang siswa memang memiliki ketidakmampuan akan memahami sesuatu. Namun jangan gunakan hal tersebut untuk memberikan batasan melainkan mencari tahu mana metode yang tepat.

Sementara itu, proses evaluasi kelas pada umumnya akan memiliki tiga fungsi, salah satunya untuk pembelajaran. Fungsi yang lain adalah evaluasi sebagai bentuk pembelajaran dan evaluasi sebagai bagian dari proses belajar.

Proses evaluasi seperti ini memang terjadi secara rutin sembari melihat keperluan dan perubahan yang dilakukan. Setiap guru juga harus aktif melihat perkembangan dan perubahan siswa di dalam kelas ketika mengajar.

Demikian jawaban dari pertanyaan asesmen awal pembelajaran bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi kekuatan dan kelemahan murid. Pernyataan tersebut memang benar terutama untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan dalam durasi yang lebih lama.

Bagaimana ciri karakter guru ideal? Dalam upaya menjadi guru ideal dan profesional, Anda dapat berupaya membangun dan mengasah kharakter
Bagaimana ciri karakter guru ideal? Dalam upaya menjadi guru ideal dan profesional, Anda dapat berupaya membangun dan mengasah kharakter pixabay.com/sasint

 

Apa saja Ciri-ciri Guru atau Pengajar yang Ideal? Inilah 7 Kharakter Harusnya Dimiliki

Ayo semangat mengajar dan mencerdaskan! Ini jawaban pertanyaan: Bagaimana ciri karakter guru ideal masa kini? Dalam upaya menjadi guru yang ideal dan profesional, Anda dapat berupaya membangun dan mengasah karakteristik berikut ini, seperti dikutip dari acerforeducation.id :

1. Penetapan Tujuan Belajar yang Jelas

Karakter guru yang ideal tahu bagaimana menetapkan tujuan yang jelas untuk keberhasilan belajar masing-masing murid, seluruh kelas, termasuk dirinya sendiri. Menetapkan tujuan belajar menjadi acuan dalam mengukur kinerja akademis, sekaligus memberi murid arahan yang jelas tentang cara meningkatkan kapasitas diri mereka.

Bagaimana caranya? Anda dapat meninjau pemahamannya, alih-alih hanya menilai pengetahuan mereka dalam sebuah ujian. Proses ini memungkinkan Anda untuk menjawab pertanyaan mereka dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang topik yang diajukan.

Kemudian, tawarkan umpan balik (feedback). Hal ini memungkinkan murid mengetahui sejauh mana kinerja dan kualitas mereka sesuai dengan harapan Anda. Berikan umpan balik yang rinci dan konstruktif demi menyatukan tujuan belajar yang berkelanjutan.

2. Menguasai Kurikulum, Materi & Multi Metode Pembelajaran

Karakter guru yang ideal hendaknya menguasai dan menjalankan kurikulum yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan adanya kurikulum di Indonesia, guru dapat mengetahui cara mengajar yang baik sesuai perkembangan pola pikir murid. Selain itu, seorang guru yang ideal juga harus menguasai materi yang diajarkan, karena materi belajar sangat berperan penting bagi peserta didik dalam mendapatkan informasi dan pengetahuan.

Materi pelajaran tidak akan membosankan jika guru juga terampil menggunakan metode pembelajaran yang beragam, tidak hanya berbentuk ceramah. Kini, dengan adanya teknologi, aktivitas belajar mengajar makin kreatif dan inovatif. Metode pengajaran yang tepat dan beragam dapat mendorong semangat murid untuk menjadi lebih giat dalam belajar.

3. Komunikasi yang Jelas

Guru harus memiliki kemampuan komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal berguna untuk mengidentifikasi kebutuhan murid, serta mengetahui kapan harus mendengarkan dan berbicara. Sementara, komunikasi nonverbal diterapkan dengan cara tertulis.

Selain pada murid, guru juga harus bisa berkomunikasi dengan jelas kepada orang tua murid, sesama guru, maupun masyarakat setempat. Hal ini berguna untuk turut serta memberikan arahan bagi para murid bahwa proses pelajaran tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah saja, tapi juga dalam hidup bermasyarakat.

Bagaimana cara berkomunikasi yang baik? Gunakan keterampilan mendengarkan secara aktif dengan cara menanggapi kebutuhan lawan bicara, baik kepada murid, sesama guru, atau orang tua murid. Anda tidak perlu malu jika kurang memahami perkataan lawan bicara. Anda bisa meminta mereka untuk mengklarifikasi dengan cara mengubah pertanyaan atau permintaannya.

4. Panutan dalam Bertindak

Semua yang dilakukan oleh guru akan begitu membekas dalam ingatan murid, sehingga sebagai guru sebaiknya bisa memberikan contoh atau teladan yang baik bagi mereka. Segala yang menjadi keberhasilan karakter guru tidak hanya diukur dari segi akademik, tapi juga non akademik yang berkaitan dengan kecerdasan emosional yang harus dimiliki para murid.

Caranya, Anda perlu mewaspadai perilaku diri sendiri di mana pun dan kapan pun . Murid mengamati dan belajar cara bagaimana berbicara, bertindak, memperlakukan orang lain dan perilaku perkembangan lainnya dari guru di sekolah.

Anda juga bisa menciptakan lingkungan kejujuran di kelas atau sekolah. Dorong murid untuk jujur ​​satu sama lain melalui percakapan terbuka. Memberi contoh yang baik dapat mendorong siswa untuk meneladani dan menerapkan contoh yang baik tersebut di kehidupannya.

Bagaimana ciri karakter guru ideal? Dalam upaya menjadi guru ideal dan profesional, Anda dapat berupaya membangun dan mengasah kharakter
Bagaimana ciri karakter guru ideal? Dalam upaya menjadi guru ideal dan profesional, Anda dapat berupaya membangun dan mengasah kharakter

5. Pembelajar Seumur Hidup

Guru memang bertugas memberikan ilmu dan mendorong murid untuk belajar demi masa depan. Namun, bukan berarti guru bisa berhenti belajar, karena sejatinya selain memberi ajaran, guru juga harus menjadi pembelajar seumur hidup. Maka dari itu, guru juga dituntut untuk mengembangan kompetensi dirinya. Caranya dengan menyelesaikan kursus pendidikan berkelanjutan dan mengejar peluang pengembangan profesi di luar kelas, seperti mengikuti kelas online tentang teknologi pendidikan, workshop mengenai penerapan kelas yang interaktif, dan lain sebagainya.

6. Mudah Menerima Perbedaan

Sifat dan kemampuan mudah menerima perbedaan atau agreeableness harus terus dibina semua guru. Sifat ini juga mengacu pada kemampuan memahami pendapat orang lain, rendah hati, memiliki belas kasih kepada sesama, kooperatif, dapat menerima keluhan, mudah memaafkan, dan bisa dipercaya.

Karakter guru yang seperti ini juga bisa menerima murid apa adanya, termasuk memahami murid dengan berbagai problematika dan keistimewaan yang dimilikinya. Sikap menerima ini didasarkan pada keyakinan bahwa setiap murid memiliki potensi untuk dikembangkan dan memiliki hak yang sama dalam proses belajar. Seorang guru diharapkan tidak serta merta menghakimi perbuatan muridnya, tapi lebih memahami perbuatan mereka. Jika salah, maka perbaiki dengan cara-cara yang bisa mereka terima.

7. Stimulatif

Karakter guru yang ideal juga harus memiliki sifat-sifat stimulatif, yakni mendorong murid untuk maju, berorientasi pada tugas, toleran, sopan, bijaksana, bisa dipercaya, fleksibel, mudah menyesuaikan diri, dan demokratis. Tidak semata mencari reputasi pribadi, guru harus bertanggung jawab terhadap kegiatan belajar murid.

Mendorong murid untuk maju bisa dilakukan dengan cara membuat pembelajaran menyenangkan yang dapat menarik minat mereka. Langkah ini dapat membantu keinginan murid untuk belajar dan bahkan memicu kreativitas, pemikiran kritis, dan kemampuan kolaboratif yang dapat mereka terapkan di luar kelas. Tentunya, langkah ini akan berdampak pada partisipasi mereka di sekolah, berprestasi lebih baik secara akademis, dan keinginan menjalani pendidikan berkelanjutan.

Jika ingin memiliki karakter guru yang baik dan ideal Anda perlu menunjukkan dan menerapkan keterampilan yang kuat dalam komunikasi, kerja tim, manajemen waktu, pemecahan masalah, dan organisasi. Karakter guru yang ideal akan menjadi teladan. Seperti ungkapan “digugu dan ditiru”, guru dapat menjadi contoh baik bagi murid-muridnya.

***

***

 Sebagian isi dikutip dari Info Temanggung dengan judul: Kunci Jawaban Post Test Modul 3 Umpan Balik Seperti Apa yang Pernah Ibu Bapak Guru Lakukan Dalam Pembelajaran?

Editor: Dian Toro


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah