Mengapa Sangkuriang Membuat Perahu? Ini Cerita Lengkap Dongeng Sangkuriang dan Tangkuban Perahu, Jawa Barat

- 20 November 2022, 19:31 WIB
Dongeng kisah Sangkuriang dan Tangkubab Perahu
Dongeng kisah Sangkuriang dan Tangkubab Perahu /Instagram.com/@antv_official

Pada suatu hari, saat Dayang Sumbi sedang menenun, kainnya terjatuh dan ia merasa malas untuk mengambilnya. Ia pun membuat janji pada dirinya sendiri bahwa laki-laki mana pun yang mengambilkan kainnya, akan ia nikahkan. Namun, jika perempuan yang menolongnya, akan ia jadikan saudara.

Ternyata, yang mengambil kain Dayang Sumbi adalah Si Tumang! Dayang Sumbi pun tidak mengingkari janjinya, ia menjadikan Si Tumang suaminya. Dari pernikahan ini, Dayang Sumbi dan Si Tumang melahirkan seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang.

Destinasi wisata GunungTangkuban Perahu yang cantik dan Instagramable/DeskJabar.com/Dikki Wahyu Afandi
Destinasi wisata GunungTangkuban Perahu yang cantik dan Instagramable/DeskJabar.com/Dikki Wahyu Afandi

Saat Sangkuriang tumbuh menjadi seorang remaja, Dayang Sumbi memberikannya tugas untuk berburu rusa. Sangkuriang pergi berburu ditemani oleh Si Tumang, mereka duduk menunggu hewan-hewan mangsa melewati mereka tapi tidak ada satu pun juga yang datang. Tiba-tiba, Sangkuriang melihat seekor babi hutan yang gemuk, Sangkuriang pun menyuruh Si Tumang mengejar dan menangkapnya. Namun, Si Tumang menolak karena babi hutan yang dilihat Sangkuriang adalah Celeng Wayung Hyang.

Sangkuriang pun mengancam Si Tumang dengan anak panahnya dan ia tidak sengaja melepaskannya. Ia pun tidak sengaja membunuh Si Tumang. Sangkuriang merasa panik dan ia menyembelih Si Tumang untuk mengambil hatinya. Setelah itu, Sangkuriang kembali pulang dan menyerahkan hati tersebut ke ibunya. Mengira bahwa yang diterimanya adalah hati rusa, Dayang Sumbi pun memasak dan memakannya. Namun, setelah mengetahui yang ia makan adalah hati Si Tumang, Dayang Sumbi pun marah besar kepada Sangkuriang.

Dayang Sumbi memukul kepala putranya dengan sendok nasi yang terbuat dari kayu hingga kepala Sangkuriang terluka. Sangkuriang merasa takut, ia pun akhirnya meninggalkan rumah dan Dayang Sumbi.

Setelah sekian lama pergi dari rumah, Sangkuriang tumbuh menjadi laki-laki dewasa yang kuat dan sakti. Pada suatu hari, ia mengembara hingga tidak menyadari berjalan sampai ke tempat di mana Dayang Sumbi berada. Sangkuriang pun jatuh hati terhadap kecantikan Dayang Sumbi dan tidak mengetahui bahwa wanita yang dicintainya itu adalah ibunya sendiri.

Saat Sangkuriang berniat menikahinya, Dayang Sumbi tentu saja menolak karena ia mengetahuiu bahwa pria yang hendak melamarnya adalah putranya sendiri. Dayang Sumbi pun memberikan syarat yang mustahil kepada Sangkuriang apabila ingin menjadi suaminya, karena ia yakin anaknya tidak bisa memenuhi keinginannya ini.

Permintaan Dayang Sumbi adalah ia ingin dibuatkan perahu dan telaga yangg harus selesai hanya dalam semalam dengan membendung aliran Sungai Citarum. Nyatanya, syarat itu disanggupi oleh Sangkuriang. Dayang Sumbi pun takut Sangkuriang bisa menyelesaikannya dan memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar menggagalkan usaha Sangkuriang. Ia juga memukulkan alu ke lesung, seolah-olah sedang menumbuk padi agar menjadi pertanda bahwa fajar telah tiba.

Akhirnya, para makhluk halus anak buah Sangkuriang pun menjadi ketakutan dan pergi sebelum menyelesaikan tugasnya karena mengira matahari akan segera bersinar. Karena gagal memenuhi persyaratan Dayang Sumbi, Sangkuriang pun marah, mengamuk, dan menendang perahu yang dibuatnya ke arah utara.

Halaman:

Editor: Arumi Razeta


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x