BAGAIMANA Struktur Teks Eksplanasi? Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 140

- 25 Januari 2023, 21:26 WIB
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 140
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 140 /Kemendikbud

INDOTRENDS.ID - Bagaimana struktur teks eksplanasi? Inilah soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 140 .

  1. Bacalah teks di bawah ini! (Perlawanan Ulama Pejuang Pangeran Diponegoro, teks ada di buku)
  2. Dengan berdiskusi, tentukan bagian-bagian dari struktur teks tersebut!
  3. Simpulkan pula struktur teks tersebut berdasarkan kejelasan dan kelengkapannya!

Materi Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 140
Materi Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 140 Kemendikbud

KUNCI JAWABAN

Identifikasi:

Identifikasi bisa ditemukan di paragraf pertama, berikut paragrafnya:

Pada tahun 1825, Belanda bermaksud menyambung dan memperlebar jalan melalui tanah makam leluhur Pangeran Diponegoro dengant idak minta izin terlebih dulu kepada Pangeran Diponegoro. Hal itu menyebabkan Pangeran Diponegoro marah karena mengesampingkan beliau sebagai wali raja sekaligus ulama kharismatis dari Kesultanan Yogyakarta.

Proses:

Untuk proses berada di paragraf kedua hingga sebelum paragraf terakhir. Oleh sebab itu, proses dimulai dari:

Pada waktu diadakan pemasangan pancang-pancang oleh suruhan Belanda, pancang-pancang itu dicabuti oleh suruhan Pangeran Diponegoro. Wakil Belanda, Residen Smissaert, meminta Pangeran Mangkubumi (paman Pangeran Diponegoro) untuk memanggil Pangeran Diponegoro. Ia malah bergabung dengan Pangeran Diponegoro untuk melakukan perlawanan. Pada tanggal 20 Juli 1825, rumah kediaman Pangeran Diponegoro di Tegalrejo diserang dan dikepung oleh pasukan berkuda di bawah pimpinan Chevalier dengan maksud untuk menangkap Pangeran Diponegoro.

Ulasan:

Ulasan bisa ditemukan pada paragraf terakhir, yakni:

Jenderal de Kock menolaknya dan melarang Pangeran Diponegoro meninggalkan ruangan. Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda yang ternyata telah menyiapkan penyergapan secara rapi. Dengan demikian, Belanda menjalankan pengkhianatan yang kesekian kalinya. Selanjutnya dengan pengawal yang ketat, Pangeran Diponegoro dibawa ke Batavia lalu dibuang ke Manado kemudian dipindahkan ke Benteng Rotterdam di Makassar sampai wafatnya (8 Januari 1855). Jenazahnya dimakamkan di Kampung Melayu, Makassar.

Halaman:

Editor: Dian Toro


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x