INDOTRENDS.ID - Baliho Ketua DPR Puan Maharani 'Tangismu, Tangisku' di lokasi pengungsi Gunung Semeru jadi polemik, Ruhut Sitompul angkat bicara.
Ya, ketika baliho Puan Maharani dituding kampanye tidak pada tempatnya, Ruhut Sitompul 'pasang badan' memberikan pembelaan.
Ruhut Sitompul berharap, baliho Puan Maharani diharapkan bisa jadi penyejuk hati.
Dengan kehadiran baliho, Puan Maharani, pengungsi tidak merasa sendiri, ada yang memperhatikan nasib dan penderitaan mereka.
Seperti diketahui, baliho Ketua DPR Puan Maharani terpampang di sepanjang jalan menuju tempat pengungsian erupsi Semeru.
Hal tersebut lantas menjadi sorotan dan menjadi pembicaraan hangat.
Baliho Puan Maharani tersebut menampilkan sejumlah foto warga di tempat pengungsian sebagai latar.
Selain itu terdapat beberapa kata dalam baliho milik Puan Maharani tersebut.
"Tangismu, Tangisku. Ceriamu, Ceriaku. Saatnya Bangkit Menatap Masa Depan".
Seperti Indotrends.id kutip dari Pikiran Rakat berjudul : Ruhut Sitompul: Semoga Baliho Puan Maharani Sejukan Hati Korban Erupsi Semeru, politisi PDIP Ruhut Sitompul pun buka suara mengenai baliho Puan Maharani tersebut.
“Semoga Rakyat tercinta di sekitar Desa terdampak Erupsi Gunung Semeru semakin teduh Hatinya dengan adanya Baliho Bu Puan Maharani
Ketua DPR RI juga Tokoh PDI Perjuangan yang terus bekerja untuk Rakyat Indonesia. Merdeka!” kata Ruhut dalam akun Twitter @ruhutsitompul.
Sebelumnya, sebuah video memperlihatkan sejumlah baliho tersebut pun dibagikan oleh berbagai akun media sosial, salah satunya akun @bangsamahasiswa pada Selasa, 21 Desember 2021.
"Ini di Desa penanggal, dan ada satu yang menyakitkan hati. Jujur ini menyakitkan hati Ya Allah, tolong... tolong," tutur perekam dalam video tersebut, dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Rabu, 22 Desember 2021.
Sepanjang perjalanan menggunakan mobil, dia pun tidak berhenti menyanyangkan aksi pemasangan baliho berukuran besar tersebut.
"Kenapa juga mesti balihonya panjang-panjang banyak seperti ini Ya Allah," ucap perekam.*** (Mitha Paradilla Rayadi/Pikiran Rakyat)