TERJAWAB! Mengapa Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Sulit Terungkap, Gegara Kesalahan 48 Jam Pertama

26 Desember 2021, 09:22 WIB
YouTuber Anjas Thailand mengungkapkan lamanya pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang karena kecanggihan dari pelakunya /kolase foto DeskJabar dan YouTube Anjas di Thailand

INDOTRENDS.ID - Apa penyebab sebenarnya sehingga kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sulit terungkap hingga sekarang?

Anjas, seorang akademisi di Thailand menyebutkan, kesulitan terbesar pengungkapan kasus ini berawal dari kesalahan 48 jam pertama diketahuinya kasus pembunuhan yang hebohkan Subang itu. 

Seandainya tidak terjadi kesalahan polisi pada 48 jam tersebut, maka siapa pelaku pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu mudah dibongkar.

Lantas kesalahan apa yang dimaksud terjadi pada 48 jam pertama tersebut? 

Adalah Anjas di Thailand, akademisi merangkap YouTuber yang bermukin di Thailand mengungkapkan, lamanya pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Jawa Barat itu bukan karena kecanggihan dari pelakunya.

Baca Juga: 'Bagaimana Sempat Merokok, Ada Ceceran Darah?' Misteri Puntung Rokok Bekas Danu di Rumah Pembunuhan Subang

“Tapi lebih disebabkan karena ada dugaan tim penyidik melakukan beberapa hal yang tidak mengindahkan SOP”, kata Anjas di Thailand dalam video yang berjudul PELAKU KASUS SUBANG MANFAATKAN KELEMAHAN PENYIDIK ?? pada kanal YouTube Anjas di Thailand yang diunggah 23 Desember 2021 lalu.

Menurut Anjas di Thailand, sebenarnya pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini (ibu) dan Amalia Mustika Ratu (anak) itu tidak jago-jago amat (dalam artian pandai menghilangkan jejak).

“Tapi itu karena memang ada keteledoran yang dilakukan tim penyidik terutama pada saat awal-awal kasus ini muncul di 48 jam pertama”, ujar Anjas di Thailand.

Anjas di Thailand mengungkapkan, 48 jam pertama adalah waktu yang sangat krusial untuk mengumpulkan barang bukti yang akan menjadi alat bukti kuat (dalam hal ini kasus pembunuh ibu dan anak di Subang).

Misalnya tim inafis yang akan mengambil sidik jari, atau tim autopsi mencari hal mencurigakan di TKP.

Menurut Anjas di Thailand, melakukan ketelodoran itu manusiawi dimana manusia tidak luput dari kesalahan.

Namun di balik itu muncul kecurigaan apakah keteledoran itu sengaja untuk framing karena diduga ada oknum-oknum yang terlibat dengan kasus ini, makanya dibuat kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini semakin lama?.

Padahal di awal kasus ini muncul, ujar Anjas di Thailand, banyak pakar yang mengatakan bahwa kasus di Subang ini kesannya seperti kasus domestik.

Yakni yang berhubungan dengan masalah sosial atau keluarga tidak ada tekanan faktor politik atau tekanan orang-orang besar.

Baca Juga: OBROLAN WhatsApp Amel dengan Pacarnya Soal Rencana Pernikahan di Malam Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Sosok Amel atau Amalia Mustika Ratu, korban pembunuhan ibu dan anak di Subang

“Tapi ternyata setelah empat bulan lebih kasus ini berjalan, ada dugaan ke sana (menyangkut orang lain) karena ini efek domino.

Maksudnya kalau ini terbongkar nanti akan muncul kasus-kasus lain yang juga akan ikut terbongkar”, kata Anjas di Thailand, seperti dikutip IndoTrends.Id dari Desk Jabar dalam artikel MENGERIKAN! Kenapa Kasus Subang Tak Terungkap Juga: TERNYATA OH TERNYATA.....

Anjas di Thailand juga mengatakan, adalah hal yang wajar jika muncul tudingan ada yang salah dengan tim inafis dalam mengambil sidik jari yang mungkin tidak detil atau telat.

Semakin lama pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, akan semakin banyak opini atau pertanyaan apakah sebegitu telodornya atau sebegitu sulitnya kah kasus ini?.

Muncul opini liar

Opini liar semacam itu, kata Anjas di Thailand bisa membahayakan nama baik tim kepolisian.

Apalagi banyak terjadi kasus pembunuhan di tempat lain di Indonesia tapi dalam waktu seminggu, dua minggu atau sebulan sudah ketahuan siapa pelakunya.

“Tapi ada yang unik dengan kasus subang ini, sudah empat bulan belum terungkap juga. Ada apa ini?”, tanya Anjas di Thailand.

Suka tidak suka, menurut Anjas di Thailand memang ada kejadian pada tanggal 19 Agustus 2021 atau sehari setelah kejadian (ditemukan mayat korban pada 18 Agustus 2021 pagi di bagasi mobil Alphard), ada dugaan beberapa orang yang seharusnya tidak boleh masuk ke lokasi kejadian tapi malah masuk.

Anjas di Thailand juga menyoroti soal autopsi. Ada jejak digital yang menunjukkan bahwa ada dugaan pada autopsi pertama tidak lengkap , terlalu cepat dan ada dugaan dari keluarga tidak begitu detil.

Hasil konfirmasi dari dr Hastry yang merupakan salah satu anggota tim Autopsi kedua kaus pembunuh ibu dan anak di Subang, kata Anjas pada autopsi pertama tidak ada permasalahan yang terlalu aneh dan dugaan framing tidak mungkin.

Namun dr Hastry mengungkapkan, pada autopsi yang kedua ada dua hal yang dilakukan. Pertama mengoreksi waktu kematian dan kedua adalah menambahkan. Ada beberapa detil yang mungkin belum dilakukan di autopsi pertama. Sayangnya, kata Anjas di Thailand, dr Hastry tidak memaparkan hasil autopsi kedua karena itu wewenang penyidik yang berbicara.

Soal autopsi pertama yang tidak terlalu detil, Anjas di Thailand menduga itu mungkin bukan karena ada framing tapi lebih menyangkut ke jam terbang dari orang-orang yang melakukan autopsi pertama

Namun dr Hastry mengungkapkan, pada autopsi yang kedua ada dua hal yang dilakukan. Pertama mengoreksi waktu kematian dan kedua adalah menambahkan. Ada beberapa detil yang mungkin belum dilakukan di autopsi pertama. Sayangnya, kata Anjas di Thailand, dr Hastry tidak memaparkan hasil autopsi kedua karena itu wewenang penyidik yang berbicara.

Soal autopsi pertama yang tidak terlalu detil, Anjas di Thailand menduga itu mungkin bukan karena ada framing tapi lebih menyangkut ke jam terbang dari orang-orang yang melakukan autopsi pertama

“Bukan bermaksud merendahkan tapi ini adalah fakta. dr Hastry pun melakukan koreksi yaitu waktu kematian yang notabene waktu kematian itu adalah hal yang sangat fundamental karena itu berhubungan dengan alibi”, kata Anjas di Thailand.

Menyinggung lamanya pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini, Anjas di Thailand mengatakan itu mungkin kerena penyidik punya strategi dengan tujuan untuk mengungkap kasus ini secara tuntas dan menyeluruh.

“Tapi ya semakin lama kasus ini tidak terungkap akan semakin banyak opini liar beredar di masyarakat{, kata Anjas di Thailand.

*** (Zair Mahesa/Desk Jabar

Editor: Dian Toro

Sumber: Desk Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler