CURHAT SEDIH Richard Eliezer Jadi Sopir, Gagal Tes Polisi, Baru Berhasil Kini Terjerat Kasus Pembunuhan Yosua

26 Januari 2023, 21:33 WIB
Curhat pilu Richard Eliezer atau Bharada E, jadi sopir untuk bertahan hidup, beberapa kali gagal tes polisi, begitu berhasil kini terjerat kasus pembunuhan Yosua Hutabarat. /Instagram @eliezer_lumiu/

 

INDOTRENDS.ID - Memilukan! Curhat pilu Richard Eliezer atau Bharada E, jadi sopir untuk bertahan hidup, beberapa kali gagal tes polisi, begitu berhasil kini terjerat kasus pembunuhan Yosua Hutabarat.

Richard Eliezer mengenang, betapa dia baru saja berhasil membanggakan orangtua karena lolos tes polisi, tapi masa depannya seketika suram gegara patuh pada perintah Ferdy Sambo untuk habisi Yosua Hutabarat. 

Terdakwa Bharada E alias Richard Eliezer bercerita pilu mengenai perjuangannya masuk Kepolisian. Hal itu diceritakan Bharada E ketika membacakan nota pembelaan atau pledoi pada Rabu (25/01/2023).

Bharada E mengaku bahwa menjadi seorang anggota Polri dan khususnya menjadi bagian dari keluarga Korps Brimob adalah sebuah mimpi serta kebanggaan baginya dan keluarga.

Usut punya usut, Bharada E sempat berusaha berjuang melakukan empat kali tes masuk Polri.

Selama bertahun-tahun mencoba tes, Bharada E ternyata juga sambil bekerja sebagai seorang sopir di sebuah hotel.

"Setelah menjalani 4 kali tes Bintara dan terakhir tes Tamtama, yang dimana sepanjang perjalan tes berkali-kali. Dari tahun 2016-2019, 4 tahun saya pun tetap bekerja sebagai sopir di sebuah hotel di untuk membantu orang tua saya," ungkap Bharada E dikutip dari tayangan Kompas TV, Kamis (26/01/2023) lalu diberitakan metro.suara.com . 

Curhat pilu Richard Eliezer atau Bharada E, jadi sopir untuk bertahan hidup, beberapa kali gagal tes polisi, begitu berhasil kini terjerat kasus pembunuhan Yosua Hutabarat.

Bharada E mengakui bahwa ia terus berusaha dan berjuang meski tahu menjadi seorang anggota Polri tidaklah mudah baginya.

"Karena saya tahu untuk menjadi anggota Polri tidak mudah bagi saya, tetapi saya harus terus berusaha," sambungnya.

Bharada E menyampaikan bahwa selama ini dia tumbuh di keluarga yang sangat sederhana.

Oleh sebab itu, dirinya kini menjadi seorang yang ingin terus berusaha untuk membanggakan orang tuanya.

Setelah empat kali mengikuti tes masuk Polri, Bharada E mampu lulus dan mendapatkan hasil peringkat yang sangat memuaskan.

"Akhirnya saya dinyatakan lulus dengan peringkat satu di Polda Sulut. Hal yang sangat membahagiakan dan membanggakan bagi saya dan keluarga, dimana cita-cita saya saya hampir tercapai menjadi seorang prajurit Brimob untuk mengabdi kepada negara dan dapat saya wujudkan," tuturnya.

Usai lulus, Bharada E pun meninggalkan kota kelahirannya Manado dan menjalani pendidikan sebagai anggota Polri pada 30 Juni 2019 di Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur. Dalam perjalanannya ke Jawa Timur, Bharada E mengaku membawa bekal tabungannya.

Saat hendak bertolak ke Watukosek, ada momen haru di antara Bharada E dan ibunya. Keduanya menangis mengetahui Bharada E akhirnya akan menjalankan pendidikan.

"Sebelum saya merantau ke Watukosek, saya ingat sebelum saya pergi ke bandara saya berkata, 'Mak saya sudah mau mengikuti pendidikan'. Mama saya dengan bangga sambil menangis memberi saya semangat dan doa," ucap Bharada E dengan tangan gemetar membawa suratnya.

"Saya pun menangis menjawab akan menjalankan pendidikan dengan baik agar Papa Mama bangga," pungkasnya.

*** 

 

Editor: Dian Toro

Tags

Terkini

Terpopuler