Rocky Gerung menyebut buzzer adalah perbudakan politik.
"Nah ini yang saya sebut perbudakan. Buzzer itu perbudakan politik. Foto itu foto para budak politik yang bersembunyi tapi ditemukan juga," tambahnya.
Baca Juga: Ma'ruf Amin Serahkan 1500 Paket Sembako Hingga Ribuan Alat Kesehatan Untuk Korban Banjir Subang
Akademisi ini pun menyebut adanya simbiosis antara buzzer dan kekuasaan.
"Ini bertemu simbiosis politik antara pengasuh budak dengan budak politik."
"Ini yang akan diingat orang. Indonesia pernah mengalami perbudakan padahal perbudakan peristiwa di Amerika berakhir 200 tahun lalu. Demokrasi tidak mengehendaki perbudakan tapi kesetraaan informasi," tandasnya.***(Galamedia/Dicky Aditya)