Network
INDOTRENDS.ID - Polemik yang viral berkembang seputar tidak tercantumkannya nama Tokoh Pendiri NU sekaligus Pahlawan Nasional KH.Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Indonesia, nampaknya akan segera berakhir. Menyusul response cepat Mendikbud Nadiem Makarim mendatangi Kantor Pusat PBNU untuk menemui Prof.KH.Said Agil Sjirad dan Yenny Wahid Putri Gusdur, sekaligus cicit pendiri NU tersebut, untuk meminta maaf.
Baca Juga: Amien Rais Sebut Rezim Jokowi Menggergaji Pancasila, Tuding Paham Ideologi Komunis Kian Dekat?
Berita ini sontak beredar luas menjadi viral menyusul menyebarnya kontroversi Revisi Peraturan Pemerintah no.57 tahun 2021 tentang Standar Pendidikan Nasional (PP-SNP), yang katanya tidak mencantumkan mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan Pancasila, serta tidak tercantumkannya Sang tokoh Pendiri NU dan Pahlawan Nasional, KH.Hasyim Asy'ari dalam buku Kamus Sejarah Indonesia.
Dalam satu kesempatan, politisi dari PKS Mardani Alisera mengatakan, ini adalah perkara besar, yang yang tidak bisa selesai dengan minta maaf, harus ada investigasi untuk mencari tahu motif dibalik hilangnya Pahlawan Nasional Pendiri NU tersebut dari sejarah.
Tak kurang Fadli Zon,Politisi Gerindra juga komentar di akun twitternya, @fadlizon pada Selasa, 20 April 2021 dan merasa geram : "Harus segera dibuat investigasi knp tokoh penting KH Hasyim Asy’ari pencetus Resolusi Jihad bisa hilang, sementara yg komunis bisa ada,"
Lain Fadli Zon, lain pula Tifatul Sembiring, yang bahkan terang-terangan menuding PKI ada dibalik ini semua. "Emang bener sih, PKI dan antek2nya ini suka memutar balikkan fakta, mem-belok2an sejarah biar bengkok. Nggak suka jalan yg lurus," kata Tifatul Sembiring dalam akun twitternya, @tifsembiring, 22 April 2021.
