"Ini adalah masalah opini yang beredar. Dari sini, apakah tim penyidik Polda Jabar akan segera mengumumkannya siapakah pelakunya," cetusnya lagi.
Disebutkan, suka tidak suka ini sudah blunder kemana-mana. Bahkan membuat kita merasa aneh terhadap Polda Jabar. Kenapa aneh, di akhir tahun lalu Polda mengatakan, tidak ada alat bukti yang kuat mengarah ke para saksi.
"Kita tahu dan kita coba kroscek, jika ngomongnya adalah data-data, maka fakta hukumnya ada anjing pelacak," kata Anjas.
Kemudian tujuh ahli, 69 saksi, mengikuti tes kebohongan serta tes kesehatan psikologi. Tes kebohongan ini diketahui di media massa yang dijalani oleh Bu Mimin juga Pak Yosef.
"Tapi aku yakin juga Danu kemudian Yoris atau mungkin yang lainnya sama menjalani tes tersebut," imbuhnya.
Menyoal Yoris, ada beberapa hal yang awalnya mengatakan A, tiba-tiba rubah jadi B, itu ada banyak data. Kemudian Danu, ada beberapa hal yang dinilai netizen cenderung berubah berubah pula.
"Apalagi klaim terakhir dari kubunya Yosef mengatakan bahwa Danu pernah mengatakan melihat pelakunya abcd tapi kemudian dirubah," cetus Anjas.
Sebenarnya, tambahnya lagi, untuk menentukan itu benar atau salah bukan dari timnya Yosef atau timnya Danu tapi dari tim penyidik Polda Jabar.