Seperti diketahui, saat merilis sketsa pelaku kasus Subang, Polda Jabar mengatakan bahwa sketsa itu berdasarkan keterangan dari saksi potensial.
Anjas menilai saksi potensial itu adalah saksi sopir angkot yang pada tanggal 18 Agustus 2021 pagi melintas di TKP. Laju kendaraannya hampir tabrakan dengan mobil Alphard hitam.
Saat itu, sopir angkot mengumpat si sopir yang membawa mobil Alphard hitam milik almarhum Tuti Suhartini. Saat itu, sebagian jendela Alphard hitam terbuka dan sopir angkot melihat sopir dari arah samping atau belakang yang kemudian menjadi dasar penggambaran sketsa terduga.
Bisa saja rilis sketsa yang didasarkan dari keterangan saksi potensial itu, merupakan strategi terakhir yang harus dijalankan Polda Jabar, untuk mengungkap kasus Subang.
Tim penyidik memang sudah mengantongi semua data-data hasil olah TKP, otopsi, lab forensik, hasil tes kebohongan, dan hasil tes kesehatan dan kejiwaan yang dilakukan kepada para saksi.
Namun ternyata hasil itu dirasa tidak cukup. Polisi perlu mengkroscek dengan keterangan lain, mengingat ada banyak drama dan framing yang terjadi sejak awal kasus Subang.
Seperti diketahui, publik heran dengan mimik muka Yosef tidak memperlihatkan mikik muka kesedihan yang dalam padahal istri dan anaknya menjadi korban pembunuhan tragis.
Hal itu terekam saat dia ditanya kronologis kejadian kasus Subang oleh Kapolres Subang AKBP Sumarni.
Kemudian juga ada keterangan Yoris dan Danu yang kemudian diralat di kemudian hari, seperti soal kunci mobil Alphard, serta keterangan Danu melihat ada orang di TKP saat jam 3 pagi.