Anjas membandingkan dengan kasus kopi sianida yang menewaskan Mirna, ayah korban serius membela korban sampai mengeluarkan uang banyak untuk menyewa detektif.
“Sementara di kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, keluarga dekat malah mencoba bela diri,” paparnya.
Namun, menurut Anjas, wajar mereka bersikap seperti itu karena sejak awal kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang banyak tuduhan yang diarahkan kepada mereka.
Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini dinilai Anjas memiliki tingkat kesulitan tinggi seperti kasus penemuan mayat mahasiswa UI di Danau Kenangan Komplek UI pada tahun 2015, dan kasus kopi sianida yang menewaskan Mirna.
Namun, yang menjadi istimewa dari kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini adalah, jumlah saksi yang banyak dan berbagai upaya telah dilakukan, termasuk upaya-upaya berbasis ilmiah, namun ternyata kasus belum juga terungkap.
“Jangan-jangan ada oknum kalau dia tertangkap akan menyeret orang-orang penting di Subang, di Jawa Barat, bahkan di Indonesia,” papar Anjas.
*** (Syamsul Bachri/Desk Jabar)