Pihak berwenang sudah memberikan pasokan oksigen, makanan dan air untuk Rayan. Namun tim penyelamat tidak yakin, apakah bocah tersebut dapat menerima dan menggunakannya.
Kamis, 3 Februari 2022
Operasi penyelamatan berlanjut, dengan terus melakukan penggalian untuk mendekati bocah itu. Seharian para tim terus menggali secara vertikal menggunakan buldoser.
Staf medis, ambulans, dan helikopter dikerahkan ke tempat kejadian untuk tetap siaga dalam upaya penyelamatan Rayan. Sebuah rumah sakit setempat pun sudah siap menerima anak laki-laki itu segera setelah dia diamankan.
Pada sore hari, tim penyelamat sudah mencapai kedalaman 22 meter, dan upaya penggalian terus berlanjut sepanjang malam.
Operasi penggalian harus dihentikan sesekali pada malam hari, karena medan yang runtuh, sehingga berpotensi mengancam keselamatan tim dan Rayan.
Jumat, 4 Februari 2022
Upaya penggalian akhirnya mencapai kedalaman yang dibutuhkan, yaitu 32 meter, dan terus menggali secara horizontal untuk mencapai bocah itu.
Secara bersamaan, pipa beton besar dimasukkan ke tempat kejadian, untuk mempermudah tim masuk ke dalam medan, dan agar dapat melindungi tim dan Rayan dari reruntuhan batu dan tanah.
Pada malam hari, buldoser disingkirkan untuk mendukung penggalian manual menggunakan kapak dan alat serupa, karena takut membahayakan anak atau menyebabkan sumur runtuh.