Menurut Sullivan, Amerika Serikat yakin bahwa China sudah menyadari jika Rusia merencanakan tindakannya di Ukraina sebelum invasi terjadi.
Saat ini Amerika Serikat memantau sejauh mana China memberikan dukungan ekonomi atau material kepada Rusia dan akan memberikan konsekuensi jika hal tersebut benar-benar terjadi.
"Kami berkomunikasi secara langsung, secara pribadi ke Beijing, bahwa pasti akan ada konsekuensi untuk upaya penghindaran sanksi skala besar atau dukungan kepada Rusia," kata Sullivan dikutip IndoTrends.Id dari Pikiran-Rakyat.com pada artikel berjudul Rusia Dibantu China, Amerika Serikat Marah dan Beri Ancaman: Pasti Ada Konsekuensi yang melansir dari Reuters.
Ia mengaku tidak akan membiarkan China membantu Rusia dalam upaya memulihkan ekonomi negeri beruang merah tersebut.
"Kami tidak akan membiarkan ada jalur kehidupan di Rusia atas sanksi ekonomi ini dari negara mana pun, di mana pun di dunia," katanya lebih lanjut.
Seorang pejabat senior administrasi Biden mengatakan bahwa perang di Ukraina dan dampaknya terhadap keamanan regional dan global akan menjadi 'topik penting' selama pertemuan Sullivan dengan Yang.
China dituduh ingin menyelaraskan dirinya dengan Rusia untuk memajukan visi mereka sendiri tentang tatanan dunia.
Pertemuan tersebut juga merupakan bagian dari upaya Amerika Serikat dan China untuk mempertahankan hubungan baik dan mengelola persaingan antara 2 ekonomi terbesar dunia tersebut.
Amerika Serikat dan sekutunya telah memberlakukan sanksi besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia dan melarang impor energinya.