INDOTRENDS.ID - Kiamat sudah dekat? Presiden Rusia Vladimir Putin di puncak kemarahan kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Berawal dari dongkolnya Kremlin pada sikap Amerika Serikat dan Inggris yang terus memasok rudal jarak jauh HIMARS dan peluncur M270B1 yang terkenal presisi dan menghancurkan sasaran dari jarak jauh.
Sokongan dari Amerika dan Inggris seketika membuat Ukraina dan Presiden Volodymyr Zelensky percaya diri untuk meladeni serangan bala tentara Vladimir Putin.
Moscow pun memberi peringatan keras pada Amerika dan sekutunya agar jangan 'menyiram minyak ke dalam api' karena konsekuensinya akan sangat serius.
Tapi faktanya Amerika Serikat (AS) sudah mempersiapkan bantuan rudal jenis HIMARS untuk Ukraina yang memicu kemarahan Moskow.
Belum hilang dari keterkejutan atas sikap AS, Kremlin dibuat ketar-ketir setelah Inggris siap memasok peluncur M270B1.
Bantuan HIMARS dan peluncur M270B1 akan memudahkan tentara Ukraina melakukan serangan terhadap pasukan Vladimir Putin.
Itu sebenarnya yang dikhawatirkan Rusia, baik HIMARS mapun peluncur M270B1 mampu mengincar target lebih jauh hingga 50 mil.
Rusia pun menuduh AS berusaha untuk memperpanjang perang setelah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan dia akan memasok Kiev dengan rudal jarak jauh baru.