Network
Setelah mendapat teguran, kepala sekolah pun akhirnya meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan, antara lain Walikota Tangerang, Kepala Disdik Tangerang, orang tua siswa, dan sebagainya.
Disdik Kota Tangerang menyatakan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan sekolah-sekolah menggelar aktivitas yang dinilainya tidak senonoh seperti yang terjadi pada SD UJ.
"Dan itu tidak boleh terjadi, dan tidak boleh terulang lagi," ujarnya.
Aktivitas tersebut menjadi viral di media sosial dan menuai kontroversi dari masyarakat. Lomba ganti baju tersebut rupanya membuat para orangtua resah.
Namun di sisi lain, kepala sekolah SD UJ mengaku bahwa kegiatan seperti itu sudah mendapat persetujuan orang tua siswa dan komite sekolah, termasuk diawasi langsung oleh pembina dan koordinator wilayah.
Aktivitas tersebut menurutnya bukan semata-mata lomba ganti baju. Melainkan untuk melatih kemandirian siswa, yang tadinya sebagai murid TK dan kini sudah menjadi murid SD.
Pada lomba tersebut, siswa yang paling cepat melakukan ganti baju akan mendapatkan apresiasi dari pihak sekolah.
"Pada saat buka baju kemudian mereka salin. Bukan lomba itu. Tapi itu pake baju seragam itu maksudnya supaya anak itu mandiri. Tujuannya begitu," kata kepala sekolah SD UJ Endang Sunandar.
Pelaksanaan MPLS di Kota Tangerang berlangsung sejak Senin, 11 Juli 2022. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengenalkan siswa dengan lingkungan sekolahnya.
