GAWAT! Vladimir Putin Makin Serius Menebar Ancaman Nuklir, Amerika dan Ukraina Mulai Pontang-panting?

- 5 Oktober 2022, 07:20 WIB
Lampu merah ancaman nuklir Rusia untuk Ukraina yang ditebar Presiden Vladimir Putin lama-lama bikin Amerika Serikat dan NATO garuk-garuk kepala karena was-was.
Lampu merah ancaman nuklir Rusia untuk Ukraina yang ditebar Presiden Vladimir Putin lama-lama bikin Amerika Serikat dan NATO garuk-garuk kepala karena was-was. // News Beezer

Energi radiasi nuklir dosis tinggi dapat menyebabkan sel-sel tubuh rusak, sehingga menimbulkan berbagai komplikasi. Bagian tubuh yang paling rentan mengalami kerusakan akibat paparan radiasi nuklir dosis tinggi adalah lambung, usus, mulut, pembuluh darah, dan sel-sel yang memproduksi darah di sumsum tulang.

Kerusakan yang terjadi di sumsum tulang akan mengakibatkan tubuh tak mampu melawan infeksi atau penyakit. Saat hal ini terjadi, radiasi nuklir berisiko tinggi untuk merenggut nyawa.

2. Meningkatkan risiko terkena kanker

Banyak studi yang menunjukkan bahwa orang yang sering terpapar radiasi nuklir, terutama anak-anak dan orang dewasa muda, berisiko besar terkena kanker. Beberapa penyakit kanker tersebut adalah kanker darah, kanker paru-paru, kanker kulit, kanker tulang, kanker payudara, kanker tiroid, dan kanker otak.

3. Mengganggu tumbuh kembang anak

Efek radiasi nuklir juga berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak, terutama perkembangan otak dan sarafnya. Paparan radiasi nuklir pada janin dapat menyebabkan bayi terlahir cacat, baik cacat fisik maupun cacat mental.

4. Merusak jaringan kulit

Dampak buruk radiasi nuklir juga bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Orang yang terpapar radiasi nuklir dosis tinggi akan mengalami kulit terbakar, lecet dan luka, bahkan kanker kulit.

Radiasi nuklir juga dapat merusak sel-sel kulit di kepala hingga menyebabkan kerontokan rambut dan kebotakan permanen.

*** 

Halaman:

Editor: Dian Toro


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah