INDOTRENDS.ID - Beredar video viral, muncul suara 'Stop gas air mata, banyak anak-anak' sesaat sebelum akhirnya 131 Aremania meninggal di Stadion Kanjuruhan.
Sayangnya, teriakan stop gas air mata tenggelam dalam suara hiruk-pikuk kepanikan ribuan Aremania.
Dan tragedi meninggalnya 131 Aremania setelah laga Arema FC vs Persebaya pada 1 Oktober di Stadion Kanjuruhan terjadi memilukan.
Mereka meninggal dalam kepanikan gas air mata, berebut keluar stadion, terinjak-injak dan kehabisan oksigen .
Dalam video itu, seorang Aremania bernama Yohanes Prasetyo terlihat turun ke tengah lapangan untuk meminta polisi yang bertugas berhenti menembakkan gas air mata ke tribun-tribun penonton.
Yohanes Prasetyo sebagai perwakilan Aremania tak tega dengan suara pilu anak-anak dan ibu-ibu yang terkena gas air mata.
Meski begitu, Yohanes mengaku pada awalnya ingin langsung pulang setelah pertandingan Arema vs Persebaya selesai.