Gempa bumi dangkal cenderung memicu lebih banyak kerusakan daripada gempa yang lebih dalam.
Sejauh ini belum diperoleh info seberapa besar dampak kerusakan atau korban jiwa akibat gempa di Filipina. Juga belum muncul peringatan tsunami yang dikeluarkan.
"[Guncangan] cukut kuat. Aku sedang tidur ketika kami terguncang dan terbangun, kata kepala polisi provinsi Masbate Rolly Albana kepada AFP.
Kepala polisi Uson Kapten Reden Tolledo membeberkan kesaksikan warga yang meninggalkan rumah mereka.
"Bahkan saya keluar karena kemungkinan gempa susulan," sahutTolledo.
Sementara itu Gregorio Adigue, seorang petugas bencana di Kota Dimasalang, mengaku merasakan gempa susulan yang kuat hampir sejam setelah gempa.
Tapi dia bersyukur bangunan dan bangunan lain di kawasan itu tampaknya tidak rusak.
"Nanti kami akan keliling sekolah-sekolah di desa masing-masing untuk meninjau bangunannya," Adigue berencana.
Asal tahu saja, gempa terjadi hampir setiap hari di Filipina, karena posisi negeri itu memang terletak di sepanjang "Cincin Api" Pasifik, busur aktivitas seismik dan vulkanik intens yang membentang dari Jepang hingga Asia Tenggara serta melintasi cekungan Pasifik.
Mayoritas gempa terkadang lemah untuk dirasakan oleh manusia, tetapi bisa saja tiba-tiba gempa dahsyat secara acak tanpa teknologi yang tersedia untuk memprediksi kapan dan di mana itu akan terjadi seperti terjadi kamis dini hari tadi.