Dengan dihapusnya salinan surat itu, publik juga jadi mengevaluasi kembali perspektif mereka tentang bagaimana dan apa yang sering dicap sebagai terorisme justru dapat menjadi bentuk perlawanan yang sah terhadap kekuatan musuh.
Bagaimana Tren Ini Dimulai?
Menurut situs web The Rolling Stones, pengguna TikTok Lynette Adkins mengatakan dalam sebuah video yang diunggah pada Selasa, 14 November 2023 tentang reaksinya setelah membaca 'A Letter to America' di tengah aksi pembantaian gila yang dilakukan penjajah Israel terhadap Palestina.
“Saya ingin semua orang menghentikan apa yang mereka lakukan saat ini dan membaca yang sebenarnya terdiri dari dua halaman bacalah 'a Letter to America' (teks oleh Osama)," katanya.
Pengguna TikTok tersebut kemudian mengajak publik berdiskusi soal pendapatnya terkait apa yang ditulis oleh Osama 21 tahun lalu.
“Kembalilah ke sini dan beri tahu saya pendapat Anda. Karena saya merasa seperti sedang mengalami krisis eksistensial saat ini, dan banyak orang yang mengalaminya. Jadi saya hanya membutuhkan orang lain untuk merasakan hal ini juga,” tuturnya.
Dalam surat itu, Osama menjelaskan apa alasan mereka melakukan perlawanan kepada Amerika. Dengan menyematkan surat dalam Al-Qur'an, pimpinan Al Qaeda mengklaim tak akan ada 'asap' jika tak ada 'api'.
“Izin berperang (melawan orang-orang kafir) diberikan kepada orang-orang (mukmin) yang dilawan, karena mereka telah dianiaya dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa memberikan kemenangan kepada mereka (orang-orang mukmin)” [Quran 22:39]
Di surat itu juga Osama membeberkan secara jelas hal yang membuat pihaknya melawan, salah satunya dipantik oleh penindasan terhadap rakyat Palestina yang berlangsung selama berpuluh-puluh tahun.