Dendam Membara Hizbullah Setelah Petinggi Hamas Al-Arouri Dibunuh Israel: Tunggu Pembalasan Kami

- 4 Januari 2024, 08:48 WIB
Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah menyatakan pembunuhan wakil kepala Hamas di Beirut sebagai kejahatan besar dan tidak bisa dimaafkan.   /REUTERS/Amr Alfiky/
Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah menyatakan pembunuhan wakil kepala Hamas di Beirut sebagai kejahatan besar dan tidak bisa dimaafkan. /REUTERS/Amr Alfiky/ /

Itu adalah serangan pertama yang menghantam Beirut setelah hampir tiga bulan tembakan hampir setiap hari antara militer Israel dan Hizbullah melintasi perbatasan Israel-Lebanon.

Pejuang Hamas./cc
Pejuang Hamas./cc

Hizbullah meluncurkan roket melintasi perbatasan mulai 8 Oktober 2023 untuk mendukung Hamas, yang telah melakukan serangan mematikan ke Israel selatan pada hari sebelumnya yang ditanggapi Israel dengan kampanye pemboman yang menghancurkan Jalur Gaza.

Hizbullah adalah bagian dari 'poros perlawanan', aliansi longgar kelompok-kelompok bersenjata yang memiliki hubungan dengan Iran. Mereka termasuk Hamas di Palestina dan pemberontak Houthi di Yaman.

Sayyid Hassan Nasrallah menegaskan, tindakan "cepat" Hizbullah pada 8 Oktober 2023 dan penembakan lintas perbatasan sejak saat itu telah mencegah kampanye pemboman yang lebih luas oleh Israel di Lebanon.

"Tidak akan ada langit-langit dan tidak ada aturan untuk berperang dengan Hizbullah, jika Israel melancarkan perang terhadap Lebanon," katanya.

Hizbullah Tak akan Diam

Asisten profesor hubungan internasional di American University of Rome, Andrea Dessi mengatakan bahwa sepertinya tidak akan ada 'eskalasi langsung dalam beberapa hari mendatang'. "Namun, ancaman itu ada," ucapnya.

Reaksi harus datang di beberapa titik, terutama karena kredibilitas Hizbullah dan Nasrallah dipertaruhkan. Mengingat dalam pidato sebelumnya, pimpinan Hizbullah itu menyatakan bahwa pembunuhan semacam itu akan disambut dengan tanggapan.

Melaporkan dari Beirut, Zeina Khodr dari Al Jazeera mengatakan bahwa pidato Sayyid Hassan Nasrallah adalah "tindakan penyeimbangan yang rumit".

Halaman:

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah