Artinya: Kami juga menganugerahkan kepadanya (Ibrahim) Ishaq (anak) dan sebagai tambahan (Kami anugerahkan pula) Ya‘qub (cucu). Masing-masing Kami jadikan orang yang saleh.
Tanah Syam yang diberkahi dalam Al-Qur'an diyakini sebagai cikal bakal penobatan Palestina sebagai tanah yang dijanjikan. Palestina diklaim oleh Bani Israil (Yahudi sekarang) sebagai tanah yang sudah dipersiapkan Tuhan untuk mereka tinggali.
Pasalnya, Yahudi menganggap, Nabi Ibrahim telah mewariskan tanah Syam (Kan'an Palestina) untuk keturunannya dari garis Ishaq, yaitu Yahudi saat ini.
Sebelum Nabi Ibrahim memasuki Palestina, penduduk setempat merupakan penyembah berhala. Lalu Ibrahim AS membuat penduduk beriman dan meyakini Tuhan Yang Esa, Allah SWT.
Dalam sejumlah sumber sejarah, Nabi Ibrahim mendirikan rumah untuk kedua istrinya, Hajar (ibu Ismail) dan Sarah (ibu Ishaq) di dua tempat berbeda. Untuk Hajar dan Nabi Ismail, rumah dibangun di Makkah. Sedangkan bagi Sarah dan nabi Ishaq (moyang Yahudi), Nabi Ibrahim membangunkan rumah di Palestina.
- Qs. Ibrahim ayat 37
رَبَّنَآ اِنِّيْٓ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَادٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ
Rabbanā innī askantu min żurriyyatī biwādin gairi żī zar‘in ‘inda baitikal-muḥarram(i), rabbanā liyuqīmuṣ-ṣalāta faj‘al af'idatam minan-nāsi tahwī ilaihim warzuqhum minaṡ-ṡamarāti la‘allahum yasykurūn(a).
Artinya: Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak ada tanamannya (dan berada) di sisi rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (demikian itu kami lakukan) agar mereka melaksanakan salat. Maka, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan anugerahilah mereka rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur.