Kebencian Israel terhadap Umat dan Keturunan Rasulullah SAW
Israel diambil dari Bani Israil, panggilan yang dinisbatkan Allah dalam Al-Qur'an, untuk menyebutkan garis keturunan nabi Yaqub, putra Ishaq, cucu Ibrahim.
Panggilan bermula dari pertengkaran sengit nabi Yaqub dengan saudara kembarnya Isu (Esau). Yaqub lalu melakukan isra' (perjalanan) malam hari ke negeri pamannya yang bernama Laban di kampung Ur, distrik Kildani, Irak. Sebab Isra' itulah akhirnya nabi Yaqub diberi sebutan Israel.
Adapun 'Yahudi' diambil dari nisbat segolongan kaum kepada salah seorang putra nabi Yaqub bernama Yehuda. Akhirnya, Kedua belas anak nabi Yaqub termasuk nabi Yusuf AS dipanggil sebagai Bani Israil, meskipun panggilan Israil sejatinya dinisbatkan kepada nabi Yaqub.
Orang-orang Zionis akhirnya menggunakan dasar ini untuk melegalkan penjajahan atas Palestina. Klaim itu berdasarkan sejarah bahwa nenek moyang mereka merupakan penduduk tanah tersebut, sejak nabi Ibrahim hingga generasi Bani Israil terakhir diusir dari Baitul Maqdis oleh bangsa Romawi.
Klaim juga dikuatkan kitab suci mereka, di mana Allah disebut menjanjikan kepada mereka, kepemilikan tanah Kan'an Palestina dan wilayah sekitarnya dari sungai Nil di Mesir sampai sungai Eufrat di Irak.
Selain merasa berhak atas tanah Palestina, Israel Penjajah juga merasa superior lantaran meyakini mereka adalah bangsa terpilih dari keturunan nabi Ibrahim. Dengan demikian, dia menganggap keturunan nabi Ibrahim dari garis nabi Ismail lebih rendah dari mereka.
Dasar ini menjadikan kebencian panjang dan tak berkesudahan orang Yahudi terhadap Rasulullah SAW. Sebab Nabi Muhammad merupakan keturunan nabi Ibrahim dari garis keturunan nabi Ismail.
*** (Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran Rakyat)
Diolah dari sumber artikel di pikiran-rakyat.com