Tagar AniesTenggelamkanJakarta Trending, Andi Arief Membela: Di Seluruh Dunia Ya Begitu Menghadapi Banjir!

23 Februari 2021, 18:04 WIB
Politisi Partai Demokrat, Andi Arief. /Twitter.com/@Andiarief__

INDOTRENDS.ID - Curah hujan ekstrem yang terjadi sejak beberapa waktu lalu akhirnya menyebabkan bencana banjir di Jakarta kembali terjadi.

Atas kejadian banjir tersebut kini banyak warganet dan beberapa pihak akhirnya mengungkit soal banyaknya pujian yang disampaikan pada Anies Baswedan lantaran DKI Jakarta tidak mengalami banjir seperti biasanya.

Bahkan diketahui saat ini tagar AniesTenggelamkanJakarta menjadi trending topic di Twitter karena banyaknya cuitan warganet yang menyebut bahwa banjir yang terjadi adalah akibat dari kinerja Anies Baswedan dan Pemprov DKI Jakarta yang belum maksimal.

Menanggapi ramainya perbincangan soal banjir di DKI Jakarta tersebut, Politisi Partai Demokrat, Andi Arief justru memberikan respon yang cukup santai.

Baca Juga: Arjuna Bocah 7 Tahun Tewas Akibat Banjir Jakarta, Anies: 'Kelak Bisa Bukakan Pintu Surga Untuk Keluarganya'

Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya yang diunggah pada Sabtu, 20 Februari 2021, Andi Arief menyampaikan pendapatnya yang menyebut bahwa penilaian terhadap kinerja seorang pemimpin dalam hal bencana banjir, baru bisa dilakukan setelah mengetahui seberapa lama air banjir tersebut surut.

"Seberapa lama air akan surut baru kita bisa bisa memberi penilaian pada kinerja," kata Andi Arief melalui akun @Andiarief__ sebagaimana dikutip Sabtu, 20 Februari 2021.

Lebih lanjut, Andi Arief juga menyebut bahwa dengan melihat situasi yang terjadi saat ini, Ia justru menyarankan banyak pihak yang terlibat saling adu pendapat di media sosial untuk membantu penanganan banjir.

"Saat yang tepat saat ini adalah membantu penanganan dan pascabanjir bagi yang mampu," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Giring Kritik Anies Soal Penanganan Banjir Jakarta, Pasha Ungu: Pernah Kelola Kelurahan? Jangan Meresahkan!

Adapun saran yang disampaikannya tersebut Ia sampaikan lantaran berkaca dari langkah dan tindakan yang dilakukan di negara lain ketika menghadapi bencana banjir.

Meskipun demikian, Andi Arief juga menuturkan bahwa hal tersebut tidak berlaku untuk menghadapi situasi banjir bandang.

"Di seluruh dunia ya begitu menghadapi banjir, kecuali banjir bandang," pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan curah hujan ekstrem pada Sabtu dini hari menjadi penyebab terjadinya banjir di sejumlah lokasi Jakarta.

Baca Juga: Baim Wong Rela Terjang Banjir di Bintaro, Bantu Evakuasi Lansia Penderita Diabetes dan Bayi Pakai Perahu Karet

"Kapasitas sistem drainase Jakarta itu berkisar 50-100 milimeter, bila terjadi hujan di atas 100 milimeter per hari maka pasti terjadi genangan," ujar Anies Baswedan di Pos Pantau Pintu Air Manggarai, Sabtu, 20 Februari 2021 sebagaimana dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, Anies Baswedan menyebutkan berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan dengan intensitas di atas 150 milimeter cukup banyak mengguyur Ibu Kota Jakarta pada Sabtu dini hari.

"Di Pasar Minggu berdasarkan catatan BMKG itu curah hujan sampai 226 milimeter, di Sunter Hulu 197 milimeter, di Halim sampe 176 milimeter, di Lebak bulus 154 milimeter. Semua angka di atas 150 adalah kondisi ekstrem," ujar Anies Baswedan.

Karena itu, Anies Baswedan mengatakan, wajar jika saat ini ditemukan banyak genangan.

DKI Jakarta juga masih dalam status siaga menunggu air kiriman dari hulu, yaitu Bogor dan Depok.

Baca Juga: Anies Sebut Pemprov DKI Sudah Siaga Banjir, Politisi PSI 'Konyol, Sabar Sampai Dia Minggat dari Balai Kota'

"Air kiriman dari hulu (Bogor) dan kawasan tengah (Depok) sekarang dalam perjalanan nih ke Jakarta. Dalam perjalanannya itu tentu berdampak pada kawasan-kawasan yang ada di sekitarnya," ujar Anies Baswedan.

Banyak lokasi di Jakarta khususnya wilayah barat dan selatan yang terendam banjir akibat hujan ekstrem itu.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memprediksi hujan lebat pada dini hari di wilayah DKI Jakarta itu berpotensi terjadi lagi pada 21 Februari 2021.

Selain di Jakarta, prediksi cuaca tersebut berlaku juga di Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi hingga Karawang.***(Pikiran Rakyat Tasikmalaya/Ega Fausta)

Editor: Lilis Maryati

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler