JADI SOROTAN! Sosok Gatot Eddy Pramono, Jenderal 3 Bintang Pengusut Kejahatan Ferdy Sambo, Kematian Brigadir J

22 Agustus 2022, 21:24 WIB
Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono. /

INDOTRENDS.ID - Inilah profil dan sosok Komjen Gatot Eddy Pramono, Wakil Kepala Polri, jenderal bintang tiga pengusut kejahatan Irjen Ferdy Sambo, kasus kematian Brigadir J.

Setelah Ferdy Sambo terjerat skandal pembunuhan, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono kini memegang sementara jabatan Kepala Divisi dan Profesi Pengamanan (Propam) Polri.

Keputusan itu diambil Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo begitu menon-aktifkan sementara Kadiv Propam, Irjen Pol Ferdy Sambo. 

Gatot Eddy Pramono lahir di Solok, Sumatera Barat 28 Juni 1965, perwira lulusan Akpol 1988 yang berpengalaman dalam bidang reserse. Gatot Eddy Pramono lalu meraih gelar doktor di bidang Ilmu Kriminologi pada 27 Juli 2015.

Dan setelah Ferdy Sambo berperkara, nama Wakapolri Gatot Eddy Pramono menjadi sorotan karena perannya sebagai ketua timsus kasus kematian Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat yang tewas tertembak di rumah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Komisaris Jenderal (Komjen) Gatot Eddy Pramono merupakan seorang perwira tinggi di Kepolisian Republik Indonesia yang menjabat sebagai Wakapolri sejak 20 Desember 2019.

Wakapolri Gatot Eddy Pramono ditunjuk untuk memimpin pengusutan kasus kematian Brigadir J yang melibatkan sejumlah personil polisi.

Inilah profil dan sosok Komjen Gatot Eddy Pramono, Wakil Kepala Polri, jenderal bintang tiga pengusut kejahatan Irjen Ferdy Sambo, kasus kematian Brigadir J.

Harta Kekayaan Gatot Eddy Pramono

Dilihat di situs elhkpn.kpk.go.id, Gatot terakhir kali melaporkan harta kekayaannya ke KPK pada 2 November 2020.

Gatot Eddy Pramono tercatat memilih harta sebesar Rp 10,784 miliar. Harta Gatot terdiri dari tanah dan bangunan, mobil serta kas dan setara kas.

Gatot Eddy Pramono memiliki 2 tanah dan bangunan yang berada di DKI Jakarta.

Total nilai tanah dan bangunan milik Gatot, yakni Rp 2,99 miliar.

Selain itu, Gatot Eddy Pramono juga memiliki 5 bidang tanah yang nilai totalnya sebesar Rp 4,258 miliar.

Polisi yang kini menjabat Wakapolri itu juga tercatat memiliki 4 mobil. Total nilai mobil milik Gatot sebesar Rp 1,968 miliar.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga memiliki harta berupa kas dan setara kas yang nilainya Rp 1,566 miliar.

Gatot Eddy Pramono juga melaporkan harta kekayaannya ke KPK pada 14 Agustus 2018 lalu. Laporan itu diserahkan ke KPK ketika awal-awal Gatot menjabat sebagai Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran.

Ketika itu harta kekayaan Gatot lebih kecil dari saat ini. Total nilai harta Gatot saat ini sebesar Rp 6,326 miliar.

Gatot juga melaporkan hartanya ke KPK pada 12 September 2008, saat menjabat sebagai Kapolres Depok, Jawa Barat.

Ketika itu harta Gatot Eddy Pramono senilai Rp 1,262 miliar.

Lantas siapa sosok Gatot Eddy Pramono?

Nama Gatot juga pernah masuk dalam bursa calon Kapolri sebelum akhirnya, Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dipilih.

Dalam kasus polisi tembak polisi, Gatot Eddy Pramono masuk dalam tim khusus bentukan Kapolri bersama sejumlah jenderal lainnya.

Sebut saja Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri, dan Asisten Kapolri bidang SDM (As SDM) Irjen Wahyu Widada.

Gatot Eddy Pramono pernah menangani kasus Pencurian dengan kekerasan lintas provinsi kelompok John Tamba pada tahun 2011 dan juga pembobolan kartu kredit di tahun yang sama.

Biodata Gatot Eddy Pramono

  • Nama Lengkap: Komjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si
  • Tempat Lahir: Solok, Sumatera Barat
  • Tanggal Lahir: 28 Juni 1965
  • Usia: 57 tahun
  • Agama: Islam
  • Kewarganegaraan: Indonesia
  • Istri: Widi Astutik
  • Anak: Amanda Widya Aminditha, M. Andi Yusuf dan Amelia Widya Atmani Wedhana

Riwayat Pendidikan Gatot Eddy Pramono

  • AKABRI A (1988)
  • PTIK (1996)
  • SESPIM (2002)
  • SESPIMTI (2012)
  • S3 Doktor Ilmu Kriminologi Universitas Indonesia (2015)[1]

Kepangkatan Gatot Eddy Pramono

  • Letnan Dua Polisi (26—07—1988)
  • Letnan Satu Polisi
  • Kapten Polisi
  • Mayor Polisi
  • Ajun Komisaris Besar Polisi
  • Komisaris Besar Polisi (2008)
  • Brigadir Jenderal Polisi (17—10—2014)
  • Inspektur Jenderal Polisi (21—07—2017)
  • Komisaris Jenderal Polisi[4] (26—12—2019)

Riwayat Jabatan Gatot Eddy Pramono

  • Wakil Kepala Kepolisian Sektor Selektif Wlingi Resor Blitar (1988)
  • Kepala Kepolisian Sektor Srengat Resor Blitar (1988)
  • Kepala Kepolisian Resor Blitar (2005)
  • Sekretaris Pribadi Kapolri (2006)
  • Kepala Kepolisian Resor Metro Depok (2008)
  • Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan (2009)
  • Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya (2011)
  • Analis Kebijakan Madya bidang Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri (2012)
  • Analis Kebijakan Madya bidang Pengkajian Strategi Staf Operasi Polri (2012)
  • Kepala Bagian Dukungan Administrasi Operasional Biro Pembinaan Operasi Staf
  • Operasi Polri (2013)
  • Kepala Biro Kelembagaan Tata Laksana Staf Perencanaan dan Anggaran Polri (2014)
  • Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan[5] (2015)
  • Staf Ahli Sosial Ekonomi Kapolri (2017)
  • Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri (2018)
  • Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya (2019)
  • Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (2019)
  • Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (2022)

 

Siapa Ahmad Dofiri, jenderal bintang 3 mendadak disorot karena menjadi pendorong Bharada E bongkar kejahatan Irjen Ferdy Sambo? cek profil Instagram

 

Ahmad Dofiri, Sosok Jenderal Bintang 3 Polri, Bikin Bharada E Beberkan Kejahatan Ferdy Sambo

Siapa Ahmad Dofiri, sosok jenderal bintang 3 yang mendadak disorot karena menjadi pendorong Bharada E atau Bharada Richard Eliezer berani bongkar kejahatan Irjen Ferdy Sambo dalam pembunuhan Brigadir J atau Yosua Hutabarat ?

Peran Ahmad Dofiri dalam mempercepat terkuaknya motif pembunuhan Brigadir J memang semakin penting.

Ahmad Dofiri jabatan resminya adalah Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kabaintelkam Polri). Ahmad Dofiri masuk dalam tim khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam mengusut kasus tersebut seperti instruksi Presiden Jokowi, agar kasus ini tidak ada yang ditutup-tutupi.

Di dalam tim khusus, ada 4 perwira tinggi lain yang turut mengusut tuntas kasus penembakan sesama anggota polisi yang tengah menjadi sorotan luas masyarakat itu.

Bisa dibilang bahwa Ahmad Dofiri merupakan sosok berjasa dalam pengungkapan skenario palsu ferdy Sambo atas pembunuhan Brigadir J.

Bahkan Ahmad Dofiri bisa dibilang sosok yang mampu mematahkan doktrin Ferdy Sambo terhadap Bharada E hingga akirnya Richard Eliezer berani membongkar skenario palsu Ferdy Sambo.

Sebagaimana dikutip dari Pikiran Rakyat, LPSK, diwakili Edwin Partogi Pasaribu mengungkapkan fakta baru terkait sosok yang memengaruhi perubahan keterangan dari Bharada E.

Sosok tersebut, kata Edwin, adalah Kabaintelkam Komjen Ahmad Dofiri, yang juga merupakan salah satu anggota Tim Khusus (Timsus) bentukan Kapolri.

“Awalnya, Bharada E selalu konsisten menyatakan bahwa peristiwa tersebut adalah tembak-menembak sebagaimana skenario pertama yang dirancang FS,” ucapnya, dikutip dari YouTube Uya Kuya TV, Sabtu, 20 Agustus 2022.

“Richard bilang pada kami, ‘saya berdoa minta kemudahan pada Tuhan’ kemudian memutuskan mau jujur, dia memilih mengaku kepada Komjen Dofiri, salah satu jenderal bintang tiga senior,” ucapnya lagi.

Catatan Harta Kekayaan Ahmad Dofiri dikutip dari LHKPN

Dofiri tercatat pernah tiga kali melaporkan LHKPN.

Pertama pada Mei 2010 saat menjabat sebagai Kapolresta Yogyakarta dengan harta Rp 1,7 miliar.

Kedua, pada Juli 2018 saat menjabat sebagai Kapolda DIY dengan harta Rp 6,15 miliar.

Lalu terakhir pada April 2020 sebagai Aslog Kapolri dengan harta Rp 6,55 miliar.

Profil dan Biodata Irjen Ahmad Dofiri Kabaintelkam Polri Baru Lengkap dengan Keluarga, Kelahiran, Istri, Umur

Berikut rincian laporan harta kekayaan yang terkahir dilaporkan Dofiri ke KPK:

- Satu bidang tanah dan empat bidang tanah serta bangunan senilai Rp 4.950.000.000

- Alat transportasi berupa Toyota Jeep Hard Top 1981; Honda CRV 2020; Honda HRV 2018, senilai total Rp 500.000.000

- Harta bergerak lainnya Rp 200.000.000

- Kas dan setara kas Rp 900.000.000

Total Rp 6.550.000.000.

Lantas siapa sosok Ahmad Dofiri seperti dikutip Portal Kudus?

Ahmad Dofiri merupakan seorang Baintelkam Polri.

Di mana tugas Ahmad Dofiri adalah salah satu badan pelaksana tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) di bidang Intelijen.

Ahmad Dofiri merupakan sososk penting dalam pengungkapan kasus pembunuhan Birgadir J.

Ahmad Dofiri salah satu sosok jenderal tiga bintang yang juga hadir saat rilis penetapan tersangka Ferdy Sambo.

Selain melakukan pekerjaan intelijen, Baintelkam dan Satintelkam juga melayani masyarakat terkait beberapa hal.

Diantaranya penerimaan pemberitahuan dan pemberian izin kegiatan masyarakat agau izin keramaian, pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), administrasi pengawasan orang asing, serta administrasi senjata api dan bahan peledak.

Dalam kasus pembunuhan Brigadir J Ahmad Dofiri Baintelkam Polri sanat berjasa.

Bahkan keterlibatan Baintelkam Polri dalam penemuan adanya perusakan CCTV dalam kasus Ferdy Sambo itu diapresiasi oleh Irwasum, Komjen Agung Budi Maryoto.

Inilah Sosok Ahmad Dofiri 'Bekingan' Bharada E, Jenderal 3 Bintang yang Bikin Richard Eliezer Berani Bongkar Kejahatan Ferdy Sambo humas polri/edit Teras Gorontalo

Biodata Ahmad Dofiri

Nama: Ahmad Dofiri

Tempat tanggal lahir: Tegalurung, 4 Juni 1967 (usia 55 tahun)

Pangkat: Komisaris Jenderal Polisi

Dinas/cabang: Kepolisian Negara Republik Indonesia

Masa dinas: 1989—sekarang

lulusan terbaik Akpol 1989

Jabatan terakhirnya sebelum menjadi Kabaintelkam yakni sebagai Kapolda Jabar

Riwayat Pendidikan Ahmad Dofiri

  • Akademi Kepolisian (1989); Penerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan Akpol terbaik
  • Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK)
  • Sespim Pol, Lembang
  • Lemhannas RI PPRA XLVIII (2012)

Riwayat Jabatan Ahmad Dofiri

  • Kanit Resintel Polsekta Tangerang Polda Metro Jaya (1990)
  • Kassubag Jabpamentil Bagian SDM Polri (2005)
  • Kapolres Bandung (2007)
  • Wakapolwiltabes Bandung (2009)
  • Kapoltabes Yogyakarta (2009)
  • Kabag Kermadagri Robangpers SDE SDM Polri (2010)
  • Koorspripim Polri (2010)
  • Analis Kebijakan Madya bidang Binkar SSDM Polri (2012)
  • Wakapolda DIY (2013)
  • Karobinkar SSDM Polri (2014)
  • Kapolda Banten (2016)
  • Karosunluhkum Divkum Polri (2016)
  • Kapolda DIY (2016)
  • Asisten Logistik Kapolri (2019)
  • Kapolda Jawa Barat (2020)
  • Kabaintelkam Polri (2021-sekarang)

Ini fakta-fakta baru dan detik-detik kronologi saat Brigadir Joshua mulai dieksekusi sampai akhirnya tewas.

 

DRAMATIS! Detik-detik Brigadir J Jalan Jongkok, Dijambak, Memohon Tak Didor, Ferdy Sambo Tetap Suruh Tembak!

Inilah 5 fakta dramatis detik-detik sebelum Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat meregang nyawa, dieksekusi Irjen Ferdy Sambo lewat tembakan Bharada E.

Fakta-fakta itu dibeberkan mantan pengacara Bharada E, Muhammad Burhanuddin dan Deolipa Yumara yang mengungkap detik-detik menjelang tewasnya Brigadir Joshua di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Ternyata Brigadir J menghadapi situasi tekanan psikologis sebelum kematiannya. Brigadir Joshua awalnya hanya duduk-duduk di teras, diperintahkan jalan jongkok ke lantai 2, dijambak, sampai akhirnya dieksekusi.

Upaya Brigadir J meminta maaf dan memohon tidak dieksekusi sia-sia karena pada akhirnya Irjen Ferdy Sambo memerintahkan penembakan.

Muhammad Burhanuddin memaparkan, bahwa saat rombongan bergerak menuju rumah dinas, Brigadir Joshua bahkan tidak masuk ke dalam rumah.

Hal ini juga membuktikan bahwa ia tidak pernah sekalipun masuk ke dalam kamar Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.

Dikutip dari acara Indonesia Lawyers Club TV One, Sabtu 13 Agustus 2022, berikut detik-detik kronologi saat Brigadir Joshua mulai dieksekusi sampai akhirnya tewas.

1. Brigadir Joshua Awalnya Hanya Duduk di Teras

Burhanuddin mengungkap, sesaat setelah tiba di rumah dinas, Brigadir Joshua memilih untuk duduk-duduk santai di teras rumah.

Selanjutnya, ia dipanggil oleh Bripka RR untuk masuk ke dalam rumah atas perintah Ferdy Sambo.

"Pada saat di TKP, mereka berempat sudah di dalam dan Ricky disuruh panggil Yoshua," terang Burhanuddin.

2. Brigadir Joshua Dipaksa Jalan Jongkok Sampai ke Lantai 2

Seolah ingin menyiksa sang ajudan sebelum eksekusi, Ferdy Sambo memerintahkan Brigadir Joshua untuk berjalan jongkok dari lantai dasar sampai ke lantai 2.

Menurut penuturan Bharada E, Brigadir Joshua sempat bingung dengan perintah itu, namun ia akhirnya tetap melaksanakan.

"Begitu masuk di TKP, kemudian disuruh jongkok," lanjut Burhanuddin.

3. Ferdy Sambo Menjambak Rambut Brigadir Joshua

Saat telah sampai di lantai 2, Ferdy Sambo lantas menjambak rambut Brigadir Joshua dan mengarahkan wajahnya ke atas.

"Katanya (Bharada E), diapakan dulu rambutnya (Brigadir Joshua) gitu, lalu Bharada E diperintahkan untuk menembak," kata Burhanuddin.

4. Brigadir Joshua Memohon-mohon Kepada Ferdy Sambo Agar Tidak Dibunuh

Dari kesaksian Bharada E, kepada Deolipa Yumara, ia mengungkap bahwa melihat Ferdy Sambo memegang sebuah pistol sambil mengenakan sarung tangan.

Bharada E juga menyaksikan Brigadir Joshua sempat memohon-mohon agar tidak dibunuh.

"Di atas itu sudah ada kejadian, si Yoshua berlutut di depan Sambo. Kalau menurut keterangan Richard, kan Richard pegang pistol. Sambo juga pegang pistol. Tapi Sambo pakai sarung tangan. Biasa kan, namanya mafia kan, suka pakai sarung tangan," kata Deolipa Yumara.

5. Ferdy Sambo Perintahkan Bharada E Tembak Brigadir Joshua

Situasi makin panas ketika Ferdy Sambo melihat bahwa Bharada E juga ada disana menyaksikan insiden itu.

Maka dari itu, ia lantas malah memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir Joshua.

"Dalam posisi itu, ada perintah dari Sambo untuk si Richard, ‘woy sekarang woy.. tembak, tembak dia woy', Ya namanya perintah kan Richard ketakutan," papar Deolipa Yumara.

"Karena kalau Richard nggak nembak, mungkin dia ditembak. Karena sama-sama pegang pistol kan. Akhirnya atas perintah, Richard langsung tembaklah, ‘dor.. dor.. dor..’,” kata Deolipa Yumara, menirukan ucapan Bharada E.

Melalui sang pengacara pula, Bharada E mengaku sebagai orang pertama yang menembak Brigadir Joshua atas perintah Ferdy Sambo.

"Cuman dia (Bharada E) bilang, dia orang pertama yang disuruh nembak. Dia tiga kali menembak,” tutur Burhanuddin.

Hingga saat ini, kejelasan motif di balik pembunuhan terhadap Brigadir Joshua masih menjadi tanda tanya besar.

Berikutnya, Bareskrim Polri telah didesak untuk menjadikan Putri Candrawathi sebagai tersangka karena diduga terlibat dalam skenario pembunuhan itu.

Berikut daftar 8 ajudan Irjen Ferdy Sambo, petinggi Polri yang kini berstatus tersangka pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

8 Ajudan Ferdy Sambo, Lengkap dengan Pangkat dan Siapa Saja yang Ikut Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir J

Berikut daftar 8 ajudan Irjen Ferdy Sambo, petinggi Polri yang kini berstatus tersangka pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Ya, setelah Inspektur Jenderal Ferdy Sambo, mantan Kadivpropam Polri itu jadi tersangka, 8 ajudannya ikut jadi sorotan.

Tim Penyidik Tim Khusus Badan Reserse Kriminal Polri mengganhar status tersangka pada empat orang termasuk Sambo.

Dua di antaranya adalah ajudan Irjen Ferdy Sambo yang lain, yakni Bharada E (Richard Eliezer) dan Brigadir Ricky Rizal (RR) yang diduga terlibat pembunuhan.

Irjen Ferdy Sambo memiliki delapan ajudan termasuk Brigadir Polisi Kepala atau Bripka Matius Marey yang menjadi sorotan publik. Ia disorot karena punya tato yang cukup besar di telapak tangannya ketika mengawal Irjen Ferdy Sambo dalam pemeriksaan di Bareskrim Polri pada Kamis lalu, 4 Agustus 2022.

Berikut delapan ajudan Irjen Ferdy Sambo:

1. Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat
2. Bhayangkara Dua atau Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu
3. Bripka Matius Marey
4. Bripka Lukas Ricky
5. Brigadir Romer
6. Brigadir Polisi Satu atau Briptu Deden
7. Bharada Sadam
8. Bhayangkara Satu atau Bharatu Prayogi.

***

Sebagian isi dikutip dari TerasGorontalo.com dengan judul:  Inilah Sosok Ahmad Dofiri, Jenderal Tiga Bintang yang Bikin Bharada E Berani Bongkar Kejahatan Ferdy Sambo dan dari Klik Bondowoso dengan judul : 5 Fakta Detik-detik Brigadir Joshua Jalan Jongkok dan Dijambak, Sempat Memohon Tak Dibunuh Kepada Ferdy Sambo dan dari TerasGorontalo.com dengan judul: Profil dan Biodata Gatot Eddy Pramono, Jenderal 3 Bintang Buat Kaisar Sambo tak Berkutik, Masuk Bursa Kapolri

Editor: Dian Toro

Tags

Terkini

Terpopuler