Firasat Adik Brigadir J di Hari Pembunuhan Sang Kakak, Masuk Rumah Ferdy Sambo Digeledah dan Dihalangi

15 Oktober 2022, 09:49 WIB
Ada kejanggalan yang dirasakan adik Brigadir J saat dia mendatangi rumah Ferdy Sambo tepat pada hari eksekusi sang kakak. /Sumber Istimewa

INDOTRENDS.ID - Ada firasat aneh dirasakan adik Brigadir J di hari pembunuhan sang kakak.

Sore ketika sang adik mau masuk rumah Ferdy Sambo ada ajudan menghalang-halangi.

Adik Brigadir J bahkan digeledah sampai akhirnya gagal masuk rumah Ferdy Sambo dan Putri Chandrawathi.

Yang membuatnya heran ketika melihat ada petugas di rumah itu membersihkan lantai dengan begitu banyak air, diduga membersihkan darah korban.

Kejanggalan terkait situasi kediaman pribadi Ferdy Sambo itu pun disampaikannya kepada pengacara Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.

"Ada hal yang menarik, hal yang menarik adalah ketika dia dihalangi masuk ke rumah itu, ada seorang satpam sipil sedang mencuci rumah itu atau menyirami dengan air yang sangat banyak. Mungkin bekas darah atau apa kita gak faham," katanya, Jumat, 14 Oktober 2022.

"Itu di rumah pribadi Saguling," ucap Kamaruddin Simanjuntak menambahkan.

Dia pun menduga bahwa pembunuhan Brigadir J sebenarnya terjadi di Saguling, dan jasadnya sengaja dibawa ke Duren Tiga.

"Nah kalau ini yang terjadi berarti kan pembunuhannya bukan di rumah Duren Tiga tapi di Saguling, tetapi mayatnya dipindah ke rumah dinas supaya seolah terjadi di rumah dinas," tutur Kamaruddin Simanjuntak.

Akhirnya Terbongkar! Kuat Ma'ruf Desak Putri Chandrawati Laporkan Soal Brigadir J Kepada Ferdy Sambo Antaranews

"Atau di rumah dinas sengaja ditembak-tembaki supaya seolah kesannya tembak-menembak sesuai informasi pertama mereka," ujarnya menambahkan.

Menurut Kamaruddin Simanjuntak, jika memang pembunuhan terjadi di Duren Tiga, kenapa adik Brigadir J dilarang memasuki rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling.

"Pertanyaannya kalau Pembunuhan itu misalnya di rumah Duren Tiga atau di rumah dinas, mengapa kedua ajudan ini menghalangi dia masuk ke rumah itu? Ada apa di dalam dan mengapa satpam yang sipil ini mencuci rumah, itu lantainya dicuci," katanya.

"Ini kesaksian dari adiknya, dan dia selama jadi bersahabat dengan orang-orang di rumah itu, dia belum pernah diperlakukan seperti itu," ucapnya.

"Belum pernah digeledah, belum pernah dihalangi, dan belum pernah melihat rumah itu dicuci. Apalagi pada jam sore itu menjelang malam," ujar Kamaruddin Simanjuntak menambahkan.

Kejanggalan lainnya adalah adik Brigadir J tiba-tiba diadang dan digeledah oleh dua ajudan Ferdy Sambo.

"Ajudan-ajudan Ferdy Sambo lain belum tersangka, misalnya Katakanlah ada bernama Daden dan Romi, dia punya peran menghalang-halangi adik almarhum masuk ke rumah itu," kata Kamaruddin Simanjuntak.

Ferdy Sambo

"Jadi konon adik almarhum ini sudah seperti punya firasat bahwa abangnya akan dibunuh atau dibantai sore itu, jadi adiknya ini sempat datang ke rumah (Ferdy Sambo) Saguling," ucapnya.

"Datang dia, karena itu sudah biasa dia datang ke situ, apalagi sebelumnya dia chatting-chatting-an dengan Putri Candrawathi 'nanti pulang dari sini datang ke rumah ya'. Jadi dia pulang kerja datang ke situ, di rumah Saguling itu rumah pribadi Ferdy Sambo, tapi dicegat oleh Daden dan Romi," tuturnya menambahkan.

Kamaruddin Simanjuntak pun heran mengapa kedua ajudan Ferdy Sambo itu belum juga ditetapkan sebagai tersangka, padahal terlibat dalam skenario pembunuhan Brigadir J.

"Nah adapun peran Daden adalah menggeledah badan daripada adik almarhum, karena pangkatnya lebih rendah, si Daden kan sudah Brigadir," ucapnya.

"Adiknya (Brigadir J) ini belum pernah dia digeledah seperti itu, sebelumnya bebas-bebas saja, normal karena itu sudah seperti keluarga dia. Malah sebelumnya kan di tanggal 1 itu Putri Candrawathi kasih dia hadiah uang Rp5 juta, kasih hadiah dompet merek Pedro, dan tas," tutur Kamaruddin Simanjuntak menambahkan.

Oleh karena itu, begitu Putri Candrawathi pulang dari Magelang, adik Brigadir J langsung datang ke kediaman pribadi Ferdy Sambo di Saguling.

"Sehingga ketika Putri Candrawathi dikabarkan balik dari Magelang bersama rombongannya, termasuk Yosua, si adiknya ini kan datang ke rumah itu tapi dicegat oleh dua orang sekitar menjelang Maghrib itu, dicegat oleh Daden atau bripka Daden kesayangannya si Sambo, juga dicegat oleh Romi," kata Kamaruddin Simanjuntak.

"Kemudian supaya dia tidak masuk ke dalam rumah itu, Daden ini diduga kerjasama dengan Provos supaya dia tidak masuk ke rumah itu," ucapnya.

"Maka Daden mengatakan kepada adiknya Yosua 'Kau dipanggil Provos', nah dia pun kaget 'Kenapa dipanggil Provos? Salah apa?' kan gitu 'Pakaiannya gimana?' karena dia kan pulang kerja dia hanya pakai baju olahraga, tetapi dibilang harus pake baju PDL apa PHL itu, pokoknya Harian Lepas itu," ujarnya menambahkan.

Mendapat informasi bahwa dia dipanggil Provos, adik Brigadir J pun mengurungkan niat memasuki kediaman Ferdy Sambo dan memilih untuk mengambil pakaiannya.

"Karena dia bilang dia dipanggil Provos dan harus berpakaian yang resmi, sedangkan bajunya tidak ada di rumah tapi ada di laundry, maka dia tidak jadi masuk ke rumah itu, jadi pergi ke laundry ambil baju," tutur Kamaruddin Simanjuntak.

"Padahal Seandainya dia tidak dihalangi oleh Daden, dia akan masuk ke dalam, maka akan terlihat di dalam Apakah sudah dibunuh atau tidak," ucapnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Uya Kuya TV, Sabtu, 15 Oktober 2022.
***

Disclaimer : Sebagian isi artikel mengutip dari Pikiran-Rakyat.com pada judul Adik Brigadir J Temukan Kejanggalan saat Datang ke Rumah Ferdy Sambo: Ada Satpam 'Cuci' Rumah Pakai Banyak Air

Editor: Dian Toro

Tags

Terkini

Terpopuler