CURHAT PILU Ferdy Sambo Rasakan Pahitnya Penjara: Hidupku Terperosok Nestapa dan Kesulitan yang Tak Terperikan

25 Januari 2023, 10:42 WIB
jadi terdakwa pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo merasakan hidupnya berubah drastis dari orang terpandang seketika terperosok dalam nestapa /ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay./ANTARA FOTO

INDOTRENDS.ID - Gegara jadi terdakwa pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo merasakan hidupnya berubah drastis dari orang terpandang seketika terperosok dalam nestapa dan kesulitan yang tidak terperikan.

Ya, akhirnya Ferdy Sambo tumpahkan curhat pilu betapa tidak nyaman merasakan sempitnya penjara gegara jadi terdakwa pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Dulu hidupnya terhormat, kini suami Putri Chandrawathi itu berbalik 180 derajat berubah jadi pesakitan di pengadilan. 

Mantan Kadiv Propam Mabes Polri Ferdy Sambo itu mencurahkan isi hatinya setelah merasakan getirnya hidup di balik jeruji rumah tahanan (rutan).

Ferdy Sambo tak pernah menyangka bakal hadapi kenyataan sangat pahit, hidupnya akan jatuh terperosok dalam titik nadir memilukan setelah berstatus terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J atau Yosua Hutabarat.

jadi terdakwa pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo merasakan hidupnya berubah drastis dari orang terpandang seketika terperosok dalam nestapa

Berawal dari ucapan Ferdy Sambo yang mengatakan saat ini dia telah ditahan selama 165 hari. Di penjara, tentu Ferdy Sambo kehilangan kebebasan bertemu keluarga, teman, dan sahabat yang dulu hangat menyapa dan mengelilinginya.

"Hari ini tepat 165 hari saya berada dalam tahanan untuk menjalani pemeriksaan perkara ini. Berada dalam tahanan berarti kehilangan kemerdekaan dalam hidup sebagai manusia yang selama ini saya nikmati, jauh dari berbagai fasilitas, kehilangan kehangatan keluarga, sahabat dan handai tolan," curhat Pilu Ferdy Sambo ketika membacakan pleidoi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Kamis 25 Januari 2023, dikutip dari Detik.com .

Ferdy Sambo merasa hidupnya yang dulu ceria dan penuh kebahagiaan, seketika kini menjadi suram.

Hidupnya di dunia seakan sudah selesai di penjara.

"Semua hakikat kebahagiaan dalam kehidupan manusia yang sebelumnya saya rasakan sungguh telah sirna berganti menjadi suram, sepi, dan gelap," keluh Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo mengaku sering merenungi nasibnya yang berubah drastis penjara.

Dia menyadari betapa hidupnya yang dulu jadi orang terhormat dan punya wewenang seketika kini terperosok dalam jurang nestapa yang sangat getir.

"Di dalam jeruji tahanan yang sempit saya terus merenungi betapa rapuhnya kehidupan saya sebagai manusia, tak pernah terbayangkan jika sebelumnya kehidupan saya yang begitu terhormat dalam sekejap terperosok dalam nestapa dan kesulitan yang tidak terperikan. Demikianlah penyesalan kerap tiba belakangan, tertinggal oleh amarah dan murka yang mendahului," Ferdy Sambo menyesali kesalahannya.

Seperti diketahui, Ferdy Sambo dituntut penjara seumur hidup dalam kasus pembunuhan Brigadir J, ajudannya.

Jaksa penuntut merasa yakin Ferdy Sambo melakukan perencanaan pembunuhan Yosua bersama Richard Eliezer, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.

Jaksa yakin Ferdy Sambo melanggar Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

*** 

Editor: Dian Toro

Tags

Terkini

Terpopuler