Relawan Kenang Blusukan Gibran, Warga Rela Tinggalkan Gerobak Bakso dan Kehujanan Demi Bertemu Anak Jokowi

- 31 Januari 2021, 10:58 WIB
Aksi blusukan Gibran di Kota Solo
Aksi blusukan Gibran di Kota Solo /Jimboeng Photography

Tampak seorang Simbah menggendong cucu yang usai mandi sore, terlihat begitu antusias bertemu Gibran, “Mas Gibran.. Mas Gibran... Ini cucu saya namanya juga Gibran,” ujar wanita sepuh itu. Gibran pun langsung menghampiri dan menanyakan siapa nama lengkap dan berapa bulan usianya.

Usai perbincangan yang penuh ramah tamah itu, Gibran pun mengabadikan foto bersama keluarga Gibran kecil. “Semoga nanti cucu saya gedenya biar kayak Nak Gibran nggih,” begitu harap Simbah.

Perjalanan blusukan kala itu cukup jauh, Gibran berjalan kaki menelusuri jalan-jalan sempit di perkampungan, menyapa orang-orang yang heboh dengan kedatangannya, dan tentu panen doa tulus dan semangat dari warga. Belum selesai perjalanan blusukan, hujan deras turun. Namun, Gibran tetap melanjutkan perjalanan. Bajunya mulai basah, namun ia terus melangkah.

Aksi blusukan Gibran di Kota Solo
Aksi blusukan Gibran di Kota Solo

Hingga sampai ia berada di sebuah gubuk kecil dan sederhana, ia masuk ke dalamnya. Ternyata ia mendapati sekelompok anak-anak yang sedang belajar sore bersama. Seorang guru yang secara sukarela mengajar mereka pun berterima kasih atas perhatian Gibran yang secara spontan memberikan bantuan buku tulis kepada anak-anak.

Hujan semakin deras mengguyur Kota Bengawan, di akhir rute blusukan Gibran masuk ke angkringan membaur bersama bapak-bapak yang berteduh. Bajunya sudah basah kuyup. Sore itu, Gibran duduk bersama warga, tanpa sekat, membicarakan hal-hal ringan sambil menyantap gorengan dan teh hangat. Herannya, kendati hujan deras, warga tetap ramai. Ingin menyertai Gibran sampai ia pulang.

Di depan tenda angkringan, seorang Ibu-ibu berpakaian kaos hitam dan celana selutut yang bajunya sudah basah tampak sibuk memotret Gibran dengan kamera ponselnya. Ia bahkan membungkus plastik kamera ponselnya agar tidak rusak, berkali-kali ia mengabadikan momen. Saya sedikit mencuri-curi pandang dan memperhatikan, bahkan hasil jepretan si Ibu banyak yang blur.

Aksi blusukan Gibran di Kadipiro, Solo
Aksi blusukan Gibran di Kadipiro, Solo Jimboeng Photo

Tiba-tiba si Ibu menarik nafas, dan melirik ke saya, “Mbak, saya baru tau Mas Gibran ke kampung ini, bakso ojekku langsung tak tinggal, Mbak. Saya lari ke sini, saya pengen ketemu. Alhamdulillah, seneeeeng, Mbak! Kalau foto sama Mas Gibran boleh ndak ya, Mbak. Selama ini Cuma liat di tv,” katanya sambil terengah-engah tampak usai kelelahan berlari.

“Saget, Bu. Mau saya bantu fotokan? Eh, tapi ojek baksonya jenengan ditinggal di kampung sebelah gak papa, Bu?” Tanya saya memastikan. “Nggak papa, Mbak. Ada temen saya yang jagain,” jelasnya. Akhirnya di sela-sela Gibran bercengkrama dengan warga, si Ibu pun berhasil mengabadikan foto bersama.

Halaman:

Editor: Lilis Maryati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x