DEBAT Sengit Fadli Zon vs Ferdinand Hutahaean Soal Kerumunan Jokowi di NTT Dibanding Kerumunan Rizieq Shihab

- 25 Februari 2021, 18:02 WIB
Ferdinand Hutahaean tanggapi komentar Fadli Zon
Ferdinand Hutahaean tanggapi komentar Fadli Zon /kolase foto instagram.com/ @Ferdinand_Hutahaean , @fadlizon

INDOTRENDS.ID -  Ini debat sengit Fadli Zon vs Ferdinand Hutahaean soal polemik kerumunan Jokowi di NTT dibanding kerumunan massa Habib Rizieq Shihab saat penyambutan kedatangannya dari Arab Saudi di Bandara Soetta. 

Ferdinand Hutahaean menyentil Fadli Zon yang menyamakan kerumunan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan kerumunan Habib Rizieq Shihab (HRS).

Fadli Zon menilai adanya ketidakadilan dalam proses hukum kerumunan yang terjadi pada saat kunjungan kerja Jokowi ke Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan kerumunan yang diperbuat oleh HRS dan menarik perhatian Ferdinand Hutahaean.

Akan tetapi menurut Ferdinand Hutahaean membenarkan adanya persamaan tapi sama dengan kerumunan saat penjemputan HRS di Bandar Udara.

IndoTrends.id mengutip PR Tasikmalaya, hal ini disampaikan Ferdinand Hutahaean dalam cuitan Twitter @FerdinandHaean3 pada, Kamis, 25 Februari 2021.

Bang @fadlizon, yang sama dengan itu adalah penjemputan Rizieq Sihab dari bandara oleh para pendukungnya,” tulis Ferdinand Hutahaean seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3.

Mantan kader Partai Demokrat ini kembali mempertanyakan pengetahuan Fadli Zon soal kasus yang menjerat HRS.

Kolase kerumunan Joko Widodo dan foto Ferdinand Hutahaean.
Kolase kerumunan Joko Widodo dan foto Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand Hutahaean menilai bahwa HRS ditahan bukan karena kerumumnan yang tidak disengaja seperti di Bandara.

Aparat tidak memproses hukum HRS karena kerumunan yang terjadi di bandara.

Apa Rizieq diproses hukum atas itu?,” tanya Ferdinand Hutahaean.

Sehingga pemerintah juga tidak menilai kerumunan di bandara sebagai pelanggaran protokol kesehatan (prokes).

Apa dituduh melanggar prokes oleh pemerintah?,” tambahnya.

Politisi asal Sumatera Utara ini berharap Fadli Zon mampu membedakan kerumunan diantara keduanya.

Terlebih Ferdinand Hutahaean menganggap bahwa Fadli Zon bukanlah orang awam, sehingga mampu membedakan antara kerumunan yang disengaja dibuat secara sadar.

Dengan kerumunan yang terjadi di luar perkiraan atau spontan.

Mestinya sekelas abang bisa membedakan kerumunan yang sengaja dibuat secara sadar dengan kerumunan spontan,” kata Ferdinand Hutahaean.

Editor: Dian Toro

Sumber: PR Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah