"Saya menceritakan tentang geostrategi, geopolitik global, bagaimana amerika dengan dokumen run corporation melakukan counter terrorism berdasarkan dua dokumen, yaitu treat persistent dan kemudian in their own word," ucapnya.
Munarman pun mengaku menggunakan cara kedua "in their own word" untuk melawan terorisme.
"Counter terrorism itu dengan cara buat website-website palsu yang seolah-olah mewakili kelompok-kelompok garis keras supaya bisa menarik anak-anak muda ini, tapi kemudian kita hancurkan," tuturnya.
"Dan bila perlu ini website untuk menghantam lawan kelompok yang lain, mengkafir-kafirkan kelompok yang lain," sambung Munarman.
Munarman juga mengimbau kepada FPI Makassar untuk berhati-hati agar tidak terjebak dengan website-website garis keras karena menurutnya itu adalah buatan intelijen.
Kemudian di acara kedualah dirinya hadir di acara pembaiatan ISIS.
Namun Munarman mengaku tidak tahu akan ada agenda pembantaian ISIS.
"Saya tidak tahu karena saya yang diundang di Kota Makassar, karena materi saya begitu, saya ditawari, karena tiket saya besoknya baru pulang," ucapnya.
"Itupun siangnya mereka menawarkan, besok masih ada lagi katanya, ikutlah saya di situ, saya kira itu sama, nggak taunya ada itu, saya tidak tahu bagaimana, orang tidak tahu," sambung Munarman.