Amerika Serikat Kecam Keras Pembangunan Ribuan Pemukimam Warga Yahudi di Tepi Barat, Israel Tetap Membangkang

- 28 Oktober 2021, 21:02 WIB
Sekitar 1 juta warga Palestina sudah ditangkap tentara Israel
Sekitar 1 juta warga Palestina sudah ditangkap tentara Israel /Sumber: Haaretz /

INDOTRENDS.ID - Misi pencapaian perdamaian dan ketenangan di Tepi Barat dan Jalur Gaza nampaknya masih jauh panggang dari api.

Hal ini lantaran sikap inkonsistensi Israel dalam menepati setiap perjanjian yang telah disepakati dengan Palestina.

Seperti berita yang beredar sebelumnya, pengepungan rumah penduduk dan serangan sporadis masih saja terjadi yang menewaskan beberapa penduduk sipil di desa Bidu sebelah barat laut Yerusalem dan didesa Burqin di barat daya Jenin. Setidaknya 8 orang penduduk sipil tewas.

Baca Juga: ANEKSASI ISRAEL ATAS PALESTINA ILEGAL, Tegas Irlandia, Negara Uni Eropa Pertama Yang Nyatakan Sikap

Israel berdalih bahwa situasi bisa saja semakin memanas apabila Hamas tidak segera menghentikan serangan roketnya ke wilayah Israel sebagai bentuk protes Hamas akan semakin meluasnya perluasan pemukiman Israel diwilayah Palestina.

Seperti yang Indotrends.id kutip dari Pikiran Rakyat berjudul : AS Keluarkan Kecaman Keras ke Israel: Menentang Permukiman Yahudi di Tepi Barat Palestina Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengeluarkan kecaman keras atas rencana Israel membanguh lebih dari 1.300 pemukiman Yahudi di Tepi Barat, Palestina. Ribuan permukiman lainnya untuk Yahudi juga akan disetujui pemerintah Israel.

"Kami sangat prihatin dengan rencana pemerintah Israel untuk memajukan ribuan unit pemukiman besok, Rabu, banyak dari mereka jauh di Tepi Barat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price kepada wartawan, dikutip dari Sputnik News, Kamis, 28 Oktober 2021.

Tentara Israel berjaga di wilayah Tepi Barat.
Tentara Israel berjaga di wilayah Tepi Barat. Reuters

Ned Price menyebutkan, AS menentang perluasan pemukiman Yahudi karena tidak konsisten menurunkan ketegangan di Tepi Barat.

Halaman:

Editor: Rahman Dhani

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah